3 Dampak Negatif jika Pemain Muda Diaspora Gabung Klub Indonesia, Hati-hati dengan Cedera

Irwan Febri Suara.Com
Jum'at, 18 Juli 2025 | 12:45 WIB
3 Dampak Negatif jika Pemain Muda Diaspora Gabung Klub Indonesia, Hati-hati dengan Cedera
Rafael Struick menjadi rekrutan baru Dewa United FC. (ileague.id)

Suara.com - Kabar cedera serius yang menimpa striker Timnas Indonesia, Ole Romeny, menjadi pengingat akan risiko besar ketika pemain muda diaspora bergabung dengan klub-klub Indonesia.

Romeny, yang tengah bersinar bersama Timnas Indonesia, harus absen panjang setelah mengalami cedera saat membela klubnya, Oxford United, di Piala Presiden 2025.

Insiden itu terjadi ketika kakinya terinjak pemain Arema FC, Paulinha. Akibatnya, Romeny harus menjalani operasi dan dipastikan absen pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, termasuk laga krusial melawan Arab Saudi dan Irak pada Oktober mendatang.

Ole Romeny terancam absen membela Timnas Indonesia dalam ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia setelah mengalami cedera serius ketika membela Oxford United melawan Arema FC dalam laga fase grup Piala Presiden 2025. [Dok. IG/Ole Romeny]
Ole Romeny terancam absen membela Timnas Indonesia dalam ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia setelah mengalami cedera serius ketika membela Oxford United melawan Arema FC dalam laga fase grup Piala Presiden 2025. [Dok. IG/Ole Romeny]

Situasi ini menimbulkan diskusi soal potensi risiko yang dihadapi pemain diaspora muda jika memutuskan bermain di liga domestik Indonesia. Berikut tiga dampak negatif yang patut jadi perhatian:

1. Risiko Cedera yang Lebih Tinggi

Kompetisi di Indonesia, khususnya di turnamen pramusim seperti Piala Presiden, seolah menjadi gambaran begitulah sepak bola Indonesia yang memiliki intensitas dan gaya permainan yang keras.

Hal ini meningkatkan potensi cedera, apalagi bagi pemain yang belum terbiasa dengan atmosfer sepak bola Indonesia.

Seperti yang dialami Ole Romeny, cedera fatal bisa saja datang dari benturan yang seharusnya bisa dihindari di liga dengan sistem pengamanan lebih baik.

2. Karier Internasional Terhambat

Cedera yang didapat di level klub dapat berdampak langsung pada kontribusi pemain di Timnas Indonesia.

Romeny yang sebelumnya tampil konsisten dan mencetak dua gol dalam dua laga terakhir bersama Indonesia, kini harus menepi dalam momen penting.

Hal ini menjadi bukti bahwa risiko bermain di kompetisi Indonesia bisa mengganggu kontinuitas karier internasional pemain muda diaspora.

3. Tekanan Eksternal dan Sorotan Berlebihan

Ekspektasi tinggi terhadap pemain diaspora muda di klub lokal kerap tidak diimbangi dengan perlindungan mental dan fisik yang memadai.

Ketika performa menurun atau cedera terjadi, kritik dari publik dan media sosial bisa sangat keras.

Baca Juga: Ole Romeny Cedera, Pengamat Soroti Kans Timnas Indonesia di Ronde Keempat

Pemain muda seperti Jens Raven, yang sedang naik daun usai mencetak enam gol di Piala AFF U-23, bisa menjadi sasaran bila gagal memenuhi ekspektasi saat menggantikan sosok seperti Romeny.

Kehadiran pemain diaspora jelas memberikan warna baru untuk sepak bola Indonesia.

Namun, kasus Romeny menjadi pelajaran penting, yakni perlu ada perlindungan, manajemen karier yang bijak, serta pemilihan klub yang tepat agar potensi besar mereka tidak justru redup karena keputusan tergesa-gesa.

Kontributor: Eko

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI