Suara.com - Eks pemain Irak, Haitham Kadhim, menyebut Timnas Indonesia sebagai salah satu tim paling berkembang di Asia Timur dan memperingatkan bahwa Irak harus sangat berhati-hati saat bersua skuad Garuda di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dalam Grup B yang dihuni Arab Saudi, Irak, dan Indonesia, Kadhim menilai bahwa Arab Saudi masih menjadi unggulan utama karena status tuan rumah dan pengalaman mereka di panggung dunia.
Meski demikian, menurutnya Irak juga tak bisa merasa aman karena Indonesia kini tampil jauh lebih solid dan dinamis di bawah arahan Patrick Kluivert.
Mengutip dari berbagai sumber, ia mengatakan bahwa “Irak menghadapi tantangan berat karena Arab Saudi dan Indonesia adalah dua tim yang berkembang cepat dan tidak bisa diremehkan.”

Kadhim juga memuji keberadaan Kluivert yang membawa perubahan signifikan, terutama dalam hal transisi cepat dan gaya menyerang Indonesia dari lini belakang.
Menurutnya, “Indonesia kini punya gaya khas dengan kecepatan tinggi dan semangat pantang menyerah yang jadi kekuatan utama mereka.”
Ia mencontohkan laga sebelumnya kontra Irak, di mana Indonesia tetap menyerang meski kalah jumlah pemain dan tak menyerah hingga akhir.
Hal itu membuat Kadhim yakin bahwa Irak tidak bisa mengandalkan hanya tradisi atau pengalaman semata, melainkan harus siap fisik dan taktis.
Kadhim juga menyindir bahwa tim Irak di masa lalu kerap bermasalah dengan kebugaran dan kesiapan, apalagi saat masih dilatih Jesus Casas.
Baca Juga: Yuk Jens Raven Pesta Gol Lagi, Thailand Baru Kena Musibah

Kini ia berharap pelatih baru Graham Arnold bisa membawa persiapan matang agar Irak tak kecolongan dari tim seperti Indonesia.
“Tim Indonesia sudah mempermalukan tim besar seperti Arab Saudi dan terus menunjukkan kematangan taktik,” ucapnya.
Dia juga menyebut bahwa laga pertama melawan Indonesia pada 11 Oktober 2025 akan menjadi krusial untuk menentukan arah Grup B.
Jelang laga itu, Irak akan menguji kekuatan lebih dulu di King's Cup Thailand sebagai persiapan menghadapi dua laga berat.
Ia menegaskan bahwa kondisi fisik harus jadi perhatian utama karena Irak tak bisa lagi bermain setengah hati di level seperti ini.
Dengan semakin kuatnya Indonesia dan Arab Saudi, Kadhim menyebut Grup B sebagai grup neraka yang akan menguji semua aspek dari tim Irak.