Suara.com - Laga semifinal Piala AFF U-23 2025 mempertemukan Timnas Indonesia U-23 melawan Thailand yang keluar sebagai juara grup C usai ditahan imbang Myanmar 0-0.
Pertandingan ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Jumat, 25 Juli 2025.
Satu keuntungan besar bagi Indonesia adalah jumlah hari istirahat lebih banyak karena mereka menyelesaikan laga grup sejak Senin (21/7/2025).
Hal ini memberi Garuda Muda waktu istirahat penuh selama tiga hari, sedangkan Thailand hanya mendapat dua hari setelah bermain pada Selasa.

Pelatih Thailand, Thawatchai Damrong-Ongtrakul tak mempermasalahkan situasi tersebut dan menyebut timnya harus siap menghadapi kondisi apapun.
"Istirahat dua hari memang memberi kami tantangan dalam hal pemulihan, tetapi kami akan mencoba melewatinya," ucap Thawatchai mengutip dari berbagai sumber.
Ia menambahkan bahwa sejak awal Thailand sudah memperkirakan kemungkinan bertemu Indonesia jika keluar sebagai juara grup.
"Kami sadar konsekuensinya, dan target kami tetap menjadi yang terbaik," tambah Thawatchai menegaskan ambisi timnya.
Keuntungan lain bagi Indonesia adalah dukungan penuh dari suporter yang akan memadati SUGBK seperti saat fase grup.
Baca Juga: Thailand Jadi Ujian Berat, Timnas Indonesia U-23 Harus Antisipasi Tiga Hal Ini
Berbanding terbalik, Thailand bermain di fase grup di Stadion Candrabhaga tanpa kehadiran suporter sama sekali.

Kini mereka harus bermain di venue yang sudah terbiasa dengan atmosfer fanatik pendukung Indonesia.
Menanggapi hal itu, Thawatchai justru menyebut atmosfer seperti ini menjadi pengalaman positif bagi timnya.
"Saya selalu bilang ke pemain, bermain di depan kerumunan besar adalah kesempatan, bukan beban," jelasnya.
Ia menilai bahwa tekanan dari suporter justru memacu mental bertanding timnya lebih kuat.
"Apakah itu fans kami atau lawan, yang penting pemain siap menghadapi tekanan," lanjutnya.