Suara.com - FC Barcelona secara resmi mengumumkan kedatangan bintang Inggris, Marcus Rashford, dari Manchester United dengan status pinjaman disertai opsi pembelian permanen.
Ini adalah sebuah langkah yang penuh intrik, sebuah pertaruhan besar bagi Barcelona, sekaligus kesempatan emas bagi Rashford untuk memulai kembali kariernya di bawah sorotan lampu yang berbeda.
Di bawah komando pelatih baru, Hansi Flick, kedatangan Rashford bukan sekadar pembelian nama besar.
![Gabung Barcelona, Marcus Rashford Warisi Nomor Keramat Luis Milla [@FCBarcelona]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/24/90083-marcus-rashford.jpg)
Pertanyaannya, mampukah Rashford menjadi bintang Inggris berikutnya yang bersinar di tanah Catalan, seperti yang pernah dilakukan oleh Gary Lineker?
Senjata yang Dibutuhkan Hansi Flick
Saat membawa Bayern Munich meraih sextuple, sistem Flick sangat bergantung pada kecepatan vertikal dan winger-winger yang mematikan.
Ia membutuhkan pemain sayap yang tidak hanya jago mengolah bola, tetapi juga mampu berlari kencang di belakang garis pertahanan lawan untuk menciptakan kekacauan.
Di sinilah Marcus Rashford masuk sebagai kepingan yang sempurna.
Rashford adalah seorang inside forward yang beroperasi dari sisi kiri.
Baca Juga: Gabung Barcelona, Marcus Rashford Warisi Nomor Keramat Luis Milla
Senjata utamanya adalah kecepatan eksplosif dan kemampuan menggiring bola dalam kecepatan tinggi.
Marcus Rashford gemar menusuk ke dalam (cut inside) untuk melepaskan tembakan keras dengan kaki kanannya, sebuah gerakan yang menjadi ciri khasnya.
Meskipun performanya naik-turun, potensi Rashford tidak terbantahkan. Musim terbaiknya datang pada 2022/2023, di mana ia mencatatkan 30 gol dan 11 assist di semua kompetisi.
Statistik ini, seperti yang sering diulas oleh media Inggris The Athletic, menunjukkan bahwa saat berada dalam kondisi terbaiknya, ia adalah salah satu penyerang paling berbahaya di dunia.
Hansi Flick kemungkinan besar akan menerapkan formasi andalannya, 4-2-3-1, di Barcelona.
Dalam sistem ini, Rashford akan menempati posisi sayap kiri.
Kecepatan Rashford akan menjadi kunci dalam fase transisi.
Saat Barcelona berhasil merebut bola, Flick akan menginstruksikan timnya untuk segera melancarkan serangan balik vertikal.
Dengan Robert Lewandowski (atau striker lain) menahan bek lawan, Rashford akan memiliki ruang luas untuk dieksploitasi dengan lariannya, persis seperti skema yang sangat sukses di Bayern.
Mampukah Menjadi Gary Lineker Baru?
Sebelum Rashford, Camp Nou pernah dihiasi oleh ketajaman seorang legenda Inggris, Gary Lineker.
Selama tiga musim (1986-1989), Lineker menjadi idola publik Catalan, mencetak 42 gol dalam 103 penampilan di La Liga, termasuk sebuah hat-trick ikonik ke gawang Real Madrid.
Namun, perbandingan keduanya harus dilihat dari konteks yang berbeda.
Gary Lineker, seorang predator kotak penalti murni (No. 9). Tugasnya adalah berada di posisi yang tepat untuk menyelesaikan peluang.
Sementara, Marcus Rashford penyerang sayap dinamis. Tugasnya adalah menciptakan peluang bagi dirinya sendiri dan orang lain melalui kecepatan dan dribel.
Meskipun perannya berbeda, Rashford memiliki kesempatan untuk mencapai status yang sama dengan Lineker, menjadi seorang pemain Inggris yang sukses besar dan dicintai oleh publik Barcelona.
Jika ia mampu beradaptasi dengan cepat dan mengembalikan performa terbaiknya, namanya bisa bersanding dengan Lineker sebagai salah satu ekspor terbaik dari tanah Inggris ke Spanyol.