Secara blak-blakan, media Vietnam itu menyebut bahwa Raven belum pantas menyandang status sebagai mesin gol yang ditakuti.
"Namun, Jens Raven belum mampu menghadirkan nuansa 'mesin gol', membuat setiap bek gentar menghadapi lawan yang kuat," lapornya.

"Sederhananya, 6/7 gol penyerang Belanda ini dicetak melawan tim yang sangat lemah, Brunei U-23. Sisa golnya dicetak melawan Thailand U-23 di pertandingan semifinal terakhir."
"Jika hanya menghitung gol ini, ini adalah angka yang sangat kecil dan agak mengecewakan bagi Jens Raven," lanjutnya.
Pisau Bermata Dua
Meskipun telah memberikan vonis bahwa Jens Raven bukanlah sosok striker yang harus ditakuti secara berlebihan, Bongdaplus memberikan peringatan keras bagi para pemain bertahan Vietnam.
Mereka menganggap Raven sebagai ancaman laten yang bisa menghukum setiap kesalahan kecil di area kotak penalti.
Kuncinya menurut mereka, adalah tidak memberikan ruang sedikit pun bagi Raven untuk bergerak bebas.
"Meskipun tidak terlalu bagus, Vietnam U-23 tidak boleh meremehkan Jens Raven karena satu kesalahan saja akan merugikan mereka."
Baca Juga: Media Vietnam Skakmat Erick Thohir Soal Main Keras, Justru Timnas Indonesia yang Brutal
Media tersebut bahkan memberikan saran taktis, merujuk pada cara tim lain meredam sang striker.
"Para bek sang juara bertahan perlu secara efektif menghalangi pemain ini seperti yang dilakukan oleh Filipina dan Malaysia untuk membuat Jens Raven merasa terisolasi," pungkas laporan tersebut.