Suara.com - Drama internal tengah melanda Ulsan HD, klub besar Liga Korea yang memutuskan berpisah dengan Kim Pan-gon selaku pelatih kepala di tengah musim kompetisi. Ia kesal karena tahu hal ini lebih dahulu dari media yang menyebut Shin Tae-yong sebagai sosok pengganti.
Kabar pemecatan itu justru Kim lebih dulu tahu dari media daripada pemberitahuan resmi dari manajemen klub.
Situasi tersebut membuat Kim Pan-gon merasa geram. Ia menilai Ulsan tidak profesional dalam menyampaikan keputusan penting, terutama menyangkut masa depan seorang pelatih kepala.
"Saya baru menerima pesanan pemecatan saya dari klub setelah artikel tentang pemecatan saya dimuat di media kemarin," kata Kim Pan-gon dikutip dari Yonhap News , Jumat (1/8/2025).
“Ada masalah, tidak hanya dalam hal etika tetapi juga secara administratif,” kata mantan pelatih tim nasional Malaysia tersebut.
Performa Kim Pan-gon bersama Ulsan HD memang jauh dari kata memuaskan. Dalam sepuluh laga terakhir di semua kompetisi, termasuk Piala Dunia Antarklub 2025, Ulsan gagal meraih kemenangan.
Bahkan tujuh di antaranya berakhir dengan kekalahan. Akibat rentetan hasil buruk tersebut, posisi Ulsan HD turun ke peringkat ketujuh klasemen sementara K-League 1.
Situasi yang membuat manajemen klub bergerak cepat melakukan evaluasi besar-besaran. Langkah itu salah satunya adalah memberhentikan Kim Pan-gon, mencari juru formasi yang baru.
Dan kabarnya Ulsan menunjuk Shin Tae-yong, eks juru taktik Timnas Indonesia sebagai kandidat kuat pengganti. Isu ini pun menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola Korea dan Asia Tenggara.
Baca Juga: 3 Nama Pelatih yang Bisa Gantikan Gerald Vanenburg di Ajang Sea Games 2025
Meski kecewa dengan keputusan klub, Kim mengisyaratkan masih ingin mendampingi waktu setidaknya untuk satu laga ke depan.
“Untuk saat ini, saya pikir begitu,” tegas Kim.
Kim Pan-gon sendiri mulai menangani Ulsan sejak Juli 2024, menggantikan Hong Myung-bo. Saat datang, kondisi tim tengah angin-anginan, namun Kim tetap menebar optimisme dan mencoba menya.
Kini, nasib pelatih yang sempat membawa perubahan angin di Malaysia pun berubah drastis. Ia tidak hanya harus menerima kenyataan didepak, tetapi juga menelan pil pahit karena cara klub memperlakukannya dianggap tidak manusiawi.
Sementara itu, kabar mengenai pencahayaan Shin Tae-yong oleh Ulsan HD akan terus menjadi sorotan.
Bahkan, STY kabarnya disodorkan kontrak luar biasa dengan gaji tertinggi daripada pelatih-pelatih lain di Liga Korea Selatan.