Suporter Gila hingga Gaji Fantastis: Realita Liga Indonesia di Mata Pelatih Belanda

Galih Prasetyo Suara.Com
Minggu, 03 Agustus 2025 | 09:05 WIB
Suporter Gila hingga Gaji Fantastis: Realita Liga Indonesia di Mata Pelatih Belanda
Suporter Gila hingga Gaji Fantastis: Ini Realita Liga 1 di Mata Pelatih Belanda (ligaindonesiabaru.com)

Suara.com - Sepak bola Indonesia sedang mengalami gelombang "invasi" Belanda yang menarik perhatian.

Tidak hanya Timnas Indonesia yang dipenuhi talenta keturunan Belanda seperti Thom Haye dan Mees Hilgers, hingga Patrick Kluivert dan staf pelatihnya, tetapi klub-klub Liga 1 juga semakin ramai dengan pelatih dan pemain dari Negeri Kincir Angin.

Bali United, salah satu klub papan atas, menjadi sorotan dengan kehadiran pelatih Johnny Jansen dan pemain seperti Tim Receveur dan Thijmen Goppel.

Bagaimana cerita mereka di balik pesona sepak bola Indonesia?

Bali United: Surga Sepak Bola di Pinggir Pantai

Bayangkan berlatih sepak bola dengan pemandangan laut biru dan pohon kelapa yang melambai. Itulah keseharian Johnny Jansen, eks pelatih PEC Zwolle dan SC Heerenveen, di Bali United.

"Setiap pagi, saya melangkah ke lapangan dan tersenyum melihat Samudra Hindia," ujar Jansen kepada bndestem.nl seperti dikutip Suara.com

Johnny Jansen, pelatih anyar Bali United FC bersama dua asisten pelatihnya. (ligaindonesiabaru.com)
Johnny Jansen, pelatih anyar Bali United FC bersama dua asisten pelatihnya. (ligaindonesiabaru.com)

Lapangan latihan Bali United di Sanur, dekat pantai, menawarkan pemandangan bak kartu pos dengan pulau Nusa Lembongan di kejauhan.

Bersama asistennya, Jeffrey Talan, Jansen menikmati petualangan baru ini, menjauh dari kenangan stadion Zwolle atau Heerenveen.

Baca Juga: Selamat Tinggal Venezia! Tandatangan Jay Idzes Diburu 3 Klub, Siap Bayar Rp190 M

Bali United bukan hanya tentang pemandangan indah.

Klub ini memiliki fasilitas modern, megastore sekelas Ajax, dan kampanye media sosial yang apik.

"Pemilik klub sangat ambisius," kata Talan, yang memiliki akar Indonesia.

Peran Alex Pastoor, asisten pelatih Timnas di bawah Patrick Kluivert, juga krusial dalam membawa Jansen ke Bali.

Ini menunjukkan pengaruh Belanda yang kian kuat di sepak bola Indonesia.

Pemain Belanda di Bali: Petualangan dan Mimpi

Tim Receveur, eks pemain Almere City, adalah salah satu dari empat pemain Belanda di Bali United, bersama Thijmen Goppel, Jens Raven, dan Mike Hauptmeijer.

"Bermain di negara seperti ini adalah mimpi," ungkap Receveur, 33 tahun.

Meski istrinya awalnya ragu meninggalkan pekerjaan di Haarlem, keluarga ini kini menikmati petualangan di Bali.

"Semuanya berjalan cepat, tapi kami siap menjalani ini bersama," tambahnya.

Goppel juga mencatat betapa supporter Indonesia begitu fanatik, meski sering kali suasana di lapangan memanas dengan adu argumen dan gangguan lain, sesuatu yang khas di Liga 1.

Tantangan dan Pesona Liga Indonesia

Sepak bola Indonesia penuh warna, tetapi juga tantangan.

Jadwal pertandingan sering berubah mendadak, regulasi pemain asing fluktuatif, dan fasilitas di beberapa klub, seperti PSIM Yogyakarta yang dilatih Jean-Paul van Gastel, masih sederhana.

"Kami berlatih di lapangan universitas, tanpa fasilitas mewah," ujar Van Gastel, yang melihat ini sebagai peluang untuk berkembang sebagai pelatih.

Pelatih PSIM Jean-Paul van Gastel Ungkap Jurang Perbedaan Sepak Bola Indonesia dengan Eropa (Instagram Jean-Paul van Gastel)
Pelatih PSIM Jean-Paul van Gastel Ungkap Jurang Perbedaan Sepak Bola Indonesia dengan Eropa (Instagram Jean-Paul van Gastel)

Meski begitu, klub besar seperti Bali United dan Dewa United menawarkan gaji menarik bagi pemain asing, menjadikan Indonesia destinasi menggiurkan.

Pengaruh Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas juga tak bisa diabaikan.

Keberhasilannya membawa Indonesia mendekati kualifikasi Piala Dunia 2026 membuat pelatih dan pemain Belanda semakin diminati.

Namun, Liga 1 juga punya sisi liar, emosi di lapangan, suporter fanatik, hingga isu korupsi dan keputusan wasit yang tak terduga.

"Saya terima semua seperti adanya," kata Jansen, yang fokus pada pengembangan timnya.

Dengan biaya hidup rendah dan gaya hidup mewah di Bali, tak heran banyak pemain Belanda tertarik. "Kami dibanjiri tawaran dari pemain dan agen," ungkap Jansen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI