Suara.com - Kapten Manchester United, Bruno Fernandes, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya usai hasil imbang 2-2 melawan Everton di Premier League Summer Series.
Meski United memenangkan turnamen pramusim tanpa kekalahan, Fernandes menyoroti “kemalasan” timnya dan mendesak klub untuk mendatangkan pemain baru jelang laga pembuka musim melawan Arsenal pada 17 Agustus 2025.
Dalam laga di Atlanta, Fernandes membuka keunggulan United lewat penalti, namun gol Iliman Ndiaye menyamakan kedudukan sebelum turun minum.
Mason Mount sempat membawa United unggul kembali, tetapi gol bunuh diri Ayden Heaven memastikan hasil imbang.
![Manchester United menutup tur pramusim mereka di Amerika Serikat dengan menjuarai Premier League Summer Series setelah bermain imbang 2-2 melawan Everton di Atlanta, Minggu (4/8/2025) waktu setempat. [Instagram @manchesterunited]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/04/58938-manchester-united.jpg)
“Kami sedikit malas hari ini,” kata Fernandes dengan nada tegas seperti dikutip dari TNT Sports. “Kami harus hindari itu karena kemalasan bisa membuat kami membayar mahal kapan saja.”
Komentarnya mencerminkan standar tinggi yang ia tuntut dari rekan-rekannya.
Meski menilai tur pramusim di Amerika Serikat berjalan positif untuk membangun chemistry tim dan mengintegrasikan pemain baru seperti Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo, Fernandes merasa skuad United belum cukup kuat.
“Kami membaik, tapi ini belum tempat yang seharusnya,” ujarnya.
Ia menegaskan perlunya tambahan satu atau dua pemain untuk meningkatkan persaingan internal dan kualitas tim.
Baca Juga: Kapan Bursa Transfer Musim Panas 2025/2026 Resmi Ditutup?
“Kami butuh lebih banyak kompetisi di skuad agar semua pemain termotivasi untuk masuk starting XI,” tambahnya.
Musim lalu, United mengecewakan dengan finis di peringkat 15 Premier League, sebuah noda bagi klub sebesar mereka.
Fernandes menyerukan kembalinya mentalitas juara yang menjadi ciri khas United.

“Di klub ini, tak ada ruang untuk kesalahan, baik di dalam maupun di luar lapangan. Kami terlalu besar di mata dunia, dan setiap kesalahan akan dihukum,” katanya.
Ia juga menyinggung perlunya perbaikan fasilitas, staf, dan kultur klub untuk mengembalikan United ke puncak.
Pelatih Ruben Amorim mendukung pandangan Fernandes, namun melihat sisi positif dari kritik sang kapten.