NDRC Jadi Pilar Utama Kawal Masalah Hukum Sepak Bola Indonesia

Rabu, 06 Agustus 2025 | 19:30 WIB
NDRC Jadi Pilar Utama Kawal Masalah Hukum Sepak Bola Indonesia
Logo PSSI. (pssi.org)

Ia menggarisbawahi bahwa verifikasi dari FIFA tidak dapat diperoleh dengan mudah.

“Telah berdiri sejak tahun 2019 dan pada Januari 2024 mendapatkan verifikasi dari FIFA. Melalui proses yang panjang, hanya 1 dari 5 (negara) yang diakui,” ungkap Togi.

NDRC bukan hanya untuk pemain namun juga untuk klub sehingga berimbang dan netral,” jelasnya.

Lebih lanjut, Togi menyatakan bahwa penguatan NDRC menjadi cerminan kemajuan sepak bola nasional yang kini mengadopsi standar hukum internasional.

"NDRC Indonesia mulai meningkatkan edukasi karena hukum yang diambil bukan hanya hukum Indonesia namun juga mengikuti DRC FIFA. (Ini adalah) bentuk nyata kemajuan sepakbola Indonesia," tutupnya.

Penguatan NDRC merupakan bagian dari upaya I.League dan PSSI untuk menerapkan prinsip tata kelola yang baik dalam setiap aspek kompetisi.

Langkah ini diyakini tidak hanya akan menyelesaikan masalah internal, tetapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat dan sponsor terhadap industri sepak bola nasional.

Dengan kolaborasi yang solid antara PSSI, I.League, NDRC, dan APPI, tata kelola sepak bola Indonesia diharapkan dapat terus bergerak menuju standar profesionalisme global, di mana integritas dan keadilan menjadi landasan utamanya.

“Bagi kami para pemain, NDRC yang kuat adalah jaminan bahwa hak-hak kami akan dilindungi secara profesional. Ini menumbuhkan kepercayaan bahwa setiap masalah akan diselesaikan melalui jalur yang benar, bukan dengan cara-cara yang merugikan salah satu pihak,” jelas Presiden APPI Achmad Jufriyanto.

Baca Juga: 3 Alasan Logis Timnas Indonesia Ogah Away di FIFA Matchday September 2025

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI