Dari Masashi Oguro ke Jay Idzes: Jejak Asia di Torino, Jangan Sampai Kaya Ilyas

Galih Prasetyo Suara.Com
Kamis, 07 Agustus 2025 | 10:12 WIB
Dari Masashi Oguro ke Jay Idzes: Jejak Asia di Torino, Jangan Sampai Kaya Ilyas
Dari Masashi Oguro ke Jay Idzes: Jejak Asia di Torino, Jangan Sampai Kaya Ilyas [Instagram Jay Idzes]

Suara.com - Torino FC, klub berjuluk Il Toro, kembali menjadi sorotan pecinta sepak bola Indonesia dengan kabar  Jay Idzes, yang kian dekat bergabung ke klub ini.

Menurut jurnalis Italia Nicolò Schira, Torino telah mencapai kesepakatan pribadi dengan Timnas Indonesia itu untuk kontrak hingga 2029 dengan gaji €1 juta per tahun (sekitar Rp19 miliar).

Tawaran €8-9 juta plus bonus sedang dinegosiasikan dengan Venezia untuk memuluskan transfer ini.

“Jay #Idzes telah menyepakati syarat pribadi untuk kontrak hingga 2029 (€1 juta per tahun) dengan #Torino, yang kini sedang berupaya mencapai kesepakatan dengan #Venezia di kisaran 8-9 juta euro plus bonus,” tulis Schira.

Jika terwujud, Idzes akan mengikuti jejak dua bintang Asia lainnya yang pernah memperkuat Torino, Masashi Oguro dari Jepang dan Ilyas Zeytullaev dari Uzbekistan, yang meninggalkan warisan unik di kota Turin.

Masashi Oguro, penyerang kelahiran Osaka, tiba di Torino pada musim panas 2006 setelah menunjukkan ketajaman di Gamba Osaka, di mana ia mencetak 20 gol di J1 League 2004.

Dijuluki “Daikokuten” karena kemiripan namanya dengan dewa keberuntungan Jepang, Oguro datang dengan ekspektasi tinggi.

Namun, petualangannya di Serie A tak berjalan mulus.

Dalam dua musim (2006-2008), ia hanya tampil dalam 10 laga dan mencetak satu gol.

Baca Juga: Pemecatan Shin Tae-yong Untungkan Vietnam, Tamparan Keras untuk PSSI?

Meski begitu, kehadirannya menjadi fenomena di kalangan suporter Torino, yang menciptakan chant khas dengan nada lagu Raffaella Carra untuk menyemangatinya.

Oguro, yang juga membela timnas Jepang dengan 22 caps dan lima gol, meninggalkan Torino pada 2008, tetapi kisahnya tetap dikenang sebagai simbol ambisi klub mendatangkan talenta Asia.

Tak berbeda jauh, Ilyas Zeytullaev, gelandang serang asal Uzbekistan, bergabung dengan Torino pada 2007 setelah menarik perhatian di Reggina.

Dikenal dengan teknik halus dan visi permainan, Zeytullaev datang sebagai prospek muda yang diharapkan menjadi bintang.

Namun, seperti Oguro, ia kesulitan menembus skuad utama. Dalam satu musim, ia hanya bermain tujuh kali tanpa mencetak gol, membuatnya dipinjamkan ke klub lain sebelum akhirnya meninggalkan Turin.

Meski gagal bersinar, kehadiran Zeytullaev menandai langkah awal Torino menjajaki talenta dari Asia Tengah, sebuah wilayah yang jarang dilirik klub Eropa kala itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI