Suara.com - Melihat perbandingan Patrick Kluivert dan Fabio Grosso yang merupakan dua sosok pelatih bagi Jay Idzes.
Kepindahan Jay Idzes ke Sassuolo tidak hanya menempatkannya di panggung Serie A.
Akan tetapi, ia dalam posisi unik di bawah bimbingan dua sosok pelatih dengan latar belakang dan filosofi sepak bola yang kontras.
Fabio Grosso di level klub dan Patrick Kluivert di tim nasional.
Keduanya kini memegang peranan krusial dalam karier sang kapten Timnas Indonesia.
Fabio Grosso
![Mengenal Fabio Grosso, Pahlawan Italia di Piala Dunia 2006: Calon Pelatih Jay Idzes? [Instagram Fabio Grosso]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/06/67573-fabio-grosso.jpg)
Di Sassuolo, Jay Idzes akan berada di bawah komando Fabio Grosso, pahlawan Italia di Piala Dunia 2006.
Dikenang sebagai eksekutor penalti kemenangan di final, Grosso telah mentransformasi DNA juaranya ke dalam karier kepelatihan.
Perjalanannya dimulai dari level akar rumput sebagai pelatih Juventus U-19 sebelum menangani serangkaian klub profesional seperti Bari, Hellas Verona, hingga Olympique Lyon.
Rekam jejak kepelatihan Grosso mencapai puncaknya dalam dua musim terakhir.
Baca Juga: Riwayat Buruk Thom Haye Terbongkar, Pantas Susah Dapat Klub
Ia membuktikan diri sebagai spesialis promosi dengan membawa Frosinone menjuarai Serie B pada musim 2022/2023.
Prestasi serupa ia ulangi bersama Sassuolo pada musim 2024/2025, mengantar Neroverdi kembali ke kasta tertinggi.
Kini bersama Jay Idzes sebagai salah satu pilar barunya, Grosso siap membuktikan taktiknya di panggung Serie A yang lebih ganas.
Patrick Kluivert

Jay Idzes dipimpin oleh Patrick Kluivert, seorang legenda dengan reputasi mentereng sebagai pemain.
Pemenang Liga Champions bersama Ajax dan top skor Piala Eropa 2000 ini memiliki aura bintang yang berbeda.
Kerjasamanya dengan Idzes di Timnas Indonesia telah menghasilkan dua kemenangan dan dua kekalahan dalam empat laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun, jika dibandingkan dengan Grosso, karier kepelatihan Kluivert masih dalam tahap pembuktian.
Prestasi terbaiknya hingga kini adalah membawa tim FC Twente U-21 menjuarai liga junior Belanda pada 2010-2011.
Meski begitu, Kluivert kini mengemban tugas yang jauh lebih monumental untuk memimpin Timnas Indonesia untuk mencetak sejarah dengan lolos ke Piala Dunia 2026.
Misi ini memberinya panggung besar untuk membuktikan kapasitasnya sebagai juru taktik.
Bagi Jay Idzes, situasi ini adalah sebuah keuntungan. Setiap hari di Sassuolo ia akan ditempa oleh disiplin taktik khas Italia dari seorang Grosso yang terbukti sukses membangun tim.
Sementara saat membela negara, ia akan menyerap pengalaman dan visi menyerang dari seorang legenda besar seperti Kluivert.