Infografis
Suara.com - Kepindahan Jay Idzes ke Sassuolo bisa membawa berkah bagi Timnas Indonesia karena kaptennya akan dilatih oleh legenda Timnas Italia, Fabio Grosso.
Fabio Grosso bisa saja memberi tuah baik bagi Jay Idzes yang akan berjuang membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 pada ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Sebagaimana diketahui, Idzes resmi meninggalkan Venezia dan bergabung dengan Sassuolo pada bursa transfer musim panas 2025.
Bek berusia 25 tahun itu diboyong dengan status permanen usai ditebus dengan biaya 8 juta euro atau setara Rp151 miliar.
Biaya yang dikeluarkan tim berjuluk I Neroverdi itu menjadikan Idzes sebagai pembelian termahal klub di bursa transfer musim panas 2025.
Usai bergabung, bek keturunan Semarang itu akan mendapat kesempatan besar untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari para pesohor di sepak bola.
Dari barisan pemain, ada Domenico Berardi yang akan menjadi rekan Idzes di Sassuolo. Penyerang berusia 31 tahun itu merupakan penggawa Timnas Italia saat menjuarai Piala Eropa 2020.
Selain menimba ilmu dari Berardi, Idzes juga bisa menimba ilmu dari pelatih kampiun Serie B 2024-2025 itu, yakni Fabio Grosso.
Grosso bahkan bisa menjadi sosok yang membawa tuah untuk Idzes dalam usahanya membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Bagaimana caranya?
Baca Juga: JIS Layak Jadi Markas Timnas Indonesia? Jordi Amat Ungkap Syarat Wajib!
Pahlawan Italia di Piala Dunia 2006
Bagi pecinta sepak bola di awal 2000 an, terutama sepak bola Italia, nama Fabio Grosso bukanlah nama yang asing. Ia dikenal sebagai salah satu Fullback terbaik di kancah Serie A.
Sebelum melatih, pria yang kini berusia 47 tahun itu pernah bermain untuk Perugia, Palermo, Inter Milan, Olympique Lyon (Prancis), dan juga Juventus.
Semasa bermain, Grosso dikenal sebagai bek kiri yang tangguh dalam bertahan dan juga andal saat membantu serangan.
Hal ini terbukti dari catatannya. Selama berkarier, peria kelahiran Roma ini berhasil mencetak 35 gol dan 35 assist dari 443 pertandingan.
Kemampuannya dalam mencetak gol ini bahkan membuatnya menjadi pahlawan bagi Timnas Italia saat menjuarai Piala Dunia 2006.
Di Piala Dunia 2006, Grosso menjadi penentu kemenangan Gli Azzurri saat mengalahkan tuan rumah Jerman di babak semifinal.
Golnya di menit ke-119 membuat Jerman kalang kabut sehingga harus kebobolan gol kedua di menit ke-120+1 lewat Alessandro Del Piero.
Bahkan di partai final, Grosso menjadi eksekutor penalti terakhir Italia yang membuat Timnas Prancis yang dibela Zinedine Zidane harus menangis karena gagal menjadi juara.
Berkat penampilan apik Grosso di semifinal dan final itu, Italia berhasil merengkuh gelar Piala Dunia keempat sepanjang sejarahnya.
Dengan rekam jejak yang dimiliki Grosso, Jay Idzes bisa menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari pelatihnya di Sassuolo itu.
Tak hanya soal bertahan, Idzes juga bisa belajar Timing untuk masuk ke pertahanan lawan guna mencetak gol seperti yang diperagakan Grosso selama berkarier sebagai pemain.
Dan yang tak kalah penting, Idzes juga bisa belajar soal mental bertanding ke Grosso yang menjadi andalan Timnas Italia sepanjang Piala Dunia 2006.
Dengan belajar dari Grosso, Idzes akan mendapatkan ilmu yang penting untuk bisa memimpin rekan-rekannya di Timnas Indonesia meraih tiket kelolosan ke Piala Dunia 2026.
Kebetulan sekitar dua bulan lagi eks bek Go Ahead Eagles itu akan memimpin rekan-rekannya di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Di babak ini, Timnas Indonesia hanya butuh dua kemenangan saja di fase grup atas Arab Saudi dan Irak untuk memastikan tiket kelolosan ke Piala Dunia 2026.
Felix Indra Jaya
