Suara.com - Sepak bola putri Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif, terutama dengan semakin banyaknya pemain yang merumput di luar negeri.
Tidak hanya Claudia Scheunemann yang kini membela klub asal Belanda, sejumlah nama lain juga sukses menapaki karier di kompetisi internasional.
Salah satunya adalah Zahra Muzdalifah, penyerang berpengalaman yang pernah memperkuat South Shields Women di Inggris.
Berbekal pengalamannya bermain di Eropa, Zahra kini dikenal sebagai salah satu ikon sepak bola putri Indonesia.

Kemudian ada Shalika Aurelia, bek tangguh yang mencatat sejarah sebagai pemain Indonesia pertama yang tampil di liga profesional Eropa.
Ia sempat memperkuat Roma Calcio Femminile di Serie B Italia dan menjadi inspirasi bagi banyak pesepak bola muda Tanah Air.
Tak kalah menarik, Carla Bio Pattinasarany juga menorehkan jejak di kancah Eropa.
Gelandang enerjik ini pernah membela klub asal Spanyol, yang membuat kualitas teknisnya semakin matang di lapangan.
Di Jepang, Marsela Awi turut mencatat prestasi dengan bergabung bersama klub lokal di liga semi-profesional.
Baca Juga: Timnas Putri Indonesia Tersingkir dari Piala Asia U-20 Meski Menang Telak
Kemampuannya mengolah bola dan mengatur serangan membuatnya menjadi motor permainan tim.
Di posisi penjaga gawang, Diah Tri Lestari pernah menimba ilmu di akademi sepak bola Amerika Serikat.
Pengalaman tersebut memperkuat mentalitas dan kedisiplinannya di bawah mistar.
Tak hanya pemain senior, beberapa talenta muda juga mulai mencuri perhatian lewat jalur akademi di luar negeri, seperti di Australia, Belanda, dan Amerika Serikat.
Meski belum sepenuhnya profesional, pengalaman mereka di level internasional menjadi modal berharga bagi karier ke depan.
Kehadiran para pemain diaspora ini memberikan warna baru bagi perkembangan Timnas Indonesia Putri.
Dengan pembinaan yang tepat dan dukungan federasi, pengalaman mereka di kompetisi yang lebih kompetitif bisa menjadi pondasi untuk membawa Indonesia meraih prestasi di pentas dunia.
Kontributor : Imadudin Robani Adam