Kenapa Persib Bandung Masih Melempem di Pekan-pekan Pertama BRI Super League 2025?

Selasa, 26 Agustus 2025 | 14:40 WIB
Kenapa Persib Bandung Masih Melempem di Pekan-pekan Pertama BRI Super League 2025?
Performa awal Persib Bandung menurun karena adaptasi pemain baru. (ig PSIM)
Kesimpulan
  • Performa awal Persib Bandung menurun karena adaptasi pemain baru.
  • Ketajaman lini depan dan mental pemenang Persib masih jadi sorotan.
  • Persib Bandung perlu perbaiki kombinasi, konsistensi, dan mental tim.

Suara.com - Persib Bandung membuka musim BRI Super League 2025/2026 dengan harapan tinggi usai tampil solid di pramusim.

Meski meraih kemenangan 2-0 atas Semen Padang di laga perdana, performa Persib Bandung mulai menurun di pertandingan berikutnya.

Di laga kedua, tim asuhan Bojan Hodak menelan kekalahan mengejutkan dari Persijap Jepara dengan skor 1-2, membuat bobotoh cemas.

Pertandingan ketiga Persib Bandung hanya mampu meraih satu poin setelah imbang 1-1 melawan PSIM Yogyakarta, juara Liga 2 musim lalu.

Hasil ini jelas berbeda dari tren positif Persib Bandung saat pramusim, di mana tim tak terkalahkan dari empat laga uji coba.

Salah satu kemenangan menonjol Persib Bandung di pramusim adalah mengalahkan klub papan atas Liga Australia, Western Sydney Wanderers.

Analisis menunjukkan tiga faktor utama membuat performa Persib Bandung tersendat di awal musim BRI Super League.

Pertama, adaptasi pemain baru menjadi tantangan tersendiri bagi pelatih Bojan Hodak dan tim.

Kekompakan antar-pemain Persib Bandung masih belum maksimal, membuat aliran bola sering terputus di tengah pertandingan.

Baca Juga: Blak-blakan! Mario Lemos Akui Persijap Jepara Masih Kalah Pengalaman

Koneksi antar-lini tim juga belum terbentuk dengan baik, sehingga Marc Klok dan rekan-rekannya kesulitan membangun serangan.

Pelatih Bojan Hodak menyebut banyak kesalahan teknis terjadi saat Persib Bandung melawan Persijap Jepara.

Gol kedua yang diterima tim disebutnya sebagai hasil kelengahan, yang seharusnya bisa dihindari untuk menjaga peluang menang.

Selain chemistry, ketajaman lini depan Persib Bandung menjadi sorotan utama di awal BRI Super League 2025.

Dua pemain andalan musim lalu, Ciro Alves dan David da Silva, sudah meninggalkan Persib Bandung, meninggalkan lubang di lini depan.

Pemain pengganti seperti Uilliam Barros dan Ramon Tanque belum tampil konsisten, meski sudah mencoba beradaptasi.

Uilliam Barros mendapatkan sorotan tajam dari bobotoh di media sosial meski berhasil mencetak dua gol dari tiga pertandingan.

Ketajaman lini depan yang belum maksimal membuat Persib Bandung kesulitan mengeksekusi peluang menjadi gol di momen krusial.

Selain itu, mental pemenang menjadi faktor penting agar Persib Bandung bisa menjaga konsistensi di BRI Super League.

Tim terlihat mudah panik saat tertinggal gol, sehingga aliran permainan menjadi terburu-buru dan mudah kehilangan fokus.

Contoh nyata terlihat saat Persib Bandung mencoba comeback atas Persijap Jepara, namun justru kebobolan gol Sudi Abdallah di menit akhir.

Dampaknya, Persib Bandung gagal memanfaatkan momentum untuk membalikkan keadaan dan harus menerima kekalahan 1-2.

Ke depan, Bojan Hodak perlu memperbaiki kombinasi lini tengah dan depan agar performa Persib Bandung lebih stabil.

Konsistensi permainan dan adaptasi pemain baru akan menjadi kunci Persib Bandung untuk bersaing di papan atas BRI Super League.

Bobotoh berharap tim kebanggaan mereka segera menemukan ritme kemenangan agar tekanan awal musim bisa diatasi.

Selain itu, evaluasi taktik dan latihan intensif diharapkan bisa meningkatkan sinergi antar pemain Persib Bandung.

Dengan perbaikan di lini tengah, lini depan, dan mental pemenang, Persib Bandung berpotensi kembali mengaum di BRI Super League 2025/2026.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?