Suara.com - Ada ada saja kelakuan netizen. Eks pemain timnas Indonesia U-23, Syahroni, menjadi sorotan publik setelah akun media sosialnya diserbu netizen. Bahkan dicibir.
Nama Syahroni ternyata memiliki kemiripan dengan politisi yang tengah ramai dibicarakan, yaitu Anggota DPR RI Ahmad Sahroni.
Kesalahpahaman ini membuat banyak pengguna media sosial menyerbu akun Instagram milik Syahroni dan menuliskan komentar penuh kekecewaan.
- Netizen salah sasaran melampiaskan kekecewaannya pada pesepakbola Syahroni.
- Syahroni merespons tenang meskipun akunnya diserbu netizen yang salah.
- Peristiwa ini terjadi karena nama Syahroni mirip politisi Ahmad Sahroni.
Situasi semakin memanas karena sebelumnya rumah Ahmad Sahroni didatangi masyarakat hingga barang-barang di dalamnya ikut diambil.
Netizen kemudian melampiaskan emosinya di dunia maya dengan menandai akun Instagram Syahroni, mantan pemain Persija Jakarta.
Syahroni sendiri mengaku kaget saat melihat notifikasi pesan dan komentar yang tiba-tiba membanjiri akun pribadinya.
Dalam tanggapannya, ia menegaskan bahwa warganet telah salah menandai akun karena dirinya bukan Ahmad Sahroni yang menjadi sorotan politik.
Meskipun begitu, mantan pemain Persela Lamongan ini menanggapi peristiwa itu dengan tenang tanpa menunjukkan amarah.
Ia menilai kejadian salah sasaran ini justru bisa dianggap sebagai bahan candaan meskipun awalnya cukup membuatnya terkejut.
Baca Juga: Polisi Mulai Selidiki Aksi Penjarahan di Rumah Ahmad Sahroni Meski Tanpa Laporan
Menurutnya, publik sebaiknya bisa lebih teliti dalam membedakan identitas seseorang agar tidak menimbulkan kesalahpahaman serupa.
Syahroni bahkan menuliskan respons santai di kolom komentar akun Instagram miliknya yang diserbu oleh netizen.
"Yaelah bang jadi semakin sedih ini saya. Saya mah abang giniin juga ikhlas benar bang," tulis Syahroni.
Unggahan terakhir Syahroni juga tidak luput dari serangan komentar warganet yang salah sasaran.
Beberapa netizen bahkan menuduh dirinya menikmati uang rakyat, padahal yang dimaksud jelas adalah Ahmad Sahroni.
Jumlah komentar yang menumpuk di akun Syahroni mencapai sekitar 904 komentar sebelum akhirnya publik menyadari kesalahannya.