- Calvin Verdonk mendapat restu dan masukan dari Patrick Kluivert sebelum bergabung ke Lille.
- Jadi pemain Indonesia dan Asia pertama yang memperkuat klub berjuluk Les Dogues.
- Transfer senilai 3 juta euro ini menandai ambisi besar Lille untuk kembali bersaing dengan PSG.
Suara.com - Calvin Verdonk akhirnya resmi merapat ke Lille, klub Ligue 1 Prancis yang sempat menumbangkan dominasi Paris Saint-Germain (PSG).
Bagi bek kiri Timnas Indonesia ini, transfernya bukan sekadar langkah besar dalam karier, tetapi juga punya kisah menarik bersama sosok Patrick Kluivert.
Verdonk mengaku mendapat banyak masukan dari legenda Belanda tersebut sebelum mengambil keputusan.
Kluivert, yang kini melatih Timnas Indonesia, pernah mengakhiri kariernya sebagai pemain di Lille pada musim 2007/2008.
"Saya berbicara dengan Patrick Kluivert tentang LOSC (Lille), dan dia memberi tahu saya hal-hal positif tentang klub ini. Dia masih punya teman di sini," ujar Verdonk, dikutip dari laman resmi klub.

Cerita positif dari Kluivert membuat Verdonk semakin yakin melanjutkan karier di Prancis, sekaligus mengincar target besar: berkembang, meraih trofi, dan menantang PSG di papan atas Ligue 1.
Kedatangan Verdonk langsung mencatat sejarah. Ia bukan hanya pemain Indonesia pertama, tapi juga pesepak bola Asia pertama yang mengenakan jersey Lille.
Bek kelahiran 26 April 1997 itu mengaku sudah lama mengenal reputasi Les Dogues yang pada 2021 sukses meraih gelar ganda, yakni Ligue 1 dan Piala Super Prancis.
"Saya sangat bangga bergabung dengan LOSC. Saya jelas sudah mengenal klub ini sebelum bergabung," kata Verdonk.
Baca Juga: Ada Tangan Patrick Kluivert di Balik Calvin Verdonk Gabung LOSC Lille
"LOSC adalah klub Prancis yang hebat, yang memenangkan liga dan Trofi Champions pada tahun 2021, di liga yang tangguh dan fisik, dengan pemain-pemain yang sangat bagus," tambahnya.
Ambisi pribadinya pun jelas: berkembang lebih baik, meraih gelar, sekaligus tampil maksimal di hadapan suporter Lille.
Menurut laporan Fabrizio Romano, Lille harus mengeluarkan biaya transfer senilai 3 juta euro atau sekitar Rp56 miliar untuk memboyong Verdonk dari NEC Nijmegen.
Padahal, pemain berdarah Aceh ini baru saja memperpanjang kontrak hingga 2028 bersama NEC.
Selama membela NEC, Verdonk dikenal konsisten. Ia mencatat 164 penampilan, delapan gol, sembilan assist, dengan total menit bermain lebih dari 12 ribu menit.
Angka yang membuat Lille berani mengeluarkan dana besar demi mendatangkannya.
Bagi Lille, perekrutan Verdonk merupakan langkah strategis. Klub yang terakhir kali meruntuhkan dominasi PSG di 2021 itu jelas ingin kembali bersaing di jalur juara.
Tak hanya bersinar di level klub, Verdonk juga sudah menjadi andalan Timnas Indonesia.
Sejak debut melawan Filipina pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Jakarta, Juni 2024, ia telah mengoleksi 10 caps bersama Garuda.
Kombinasi pengalaman bermain di Eropa dan motivasi membela negara diyakini akan membuat Verdonk semakin matang.
Kini, ia datang ke Ligue 1 bukan sekadar untuk bertahan, tapi juga membuktikan diri di kompetisi elite Eropa.