Infografis
- Calvin Verdonk jadi pemain Indonesia pertama di Ligue 1 setelah gabung Lille.
- Olivier Giroud dan Ethan Mbappe memperkuat proyek jangka panjang Les Dogues.
- Lille menargetkan peningkatan performa usai finis peringkat lima musim lalu.
Suara.com - Lille memasuki musim 2025/2026 dengan semangat baru. Klub Ligue 1 asal Prancis itu merombak besar skuad mereka, melepas sejumlah nama kunci seperti Lucas Chevalier hingga Jonathan David, lalu mendatangkan kombinasi pemain berpengalaman dan talenta muda.
Bagi publik Indonesia, sorotan jelas tertuju pada Calvin Verdonk.
Bek Timnas Indonesia ini akhirnya resmi mengenakan seragam Lille setelah ditebus dengan biaya €3 juta.
Kontrak berdurasi tiga tahun membuatnya mencatat sejarah sebagai pemain Indonesia pertama yang mentas di Ligue 1.
Verdonk lahir di Belanda pada 26 April 1997. Posisi utamanya adalah bek kiri, namun ia juga piawai bermain sebagai bek tengah.
Sebelum pindah ke Prancis, ia sempat memperkuat Feyenoord, Famalicao di Portugal, serta NEC Nijmegen.
Kehadirannya di Lille bukan hanya menambah opsi lini belakang, tetapi juga membawa kebanggaan tersendiri bagi sepak bola Indonesia.
Namun, Verdonk bukan satu-satunya nama besar yang jadi perhatian. Lille juga mendatangkan Olivier Giroud.
Striker legendaris Prancis itu pulang kampung setelah berkarier di MLS bersama LAFC.
Baca Juga: Patrick Kluivert Ucap Cerita Ini, Calvin Verdonk Mantap ke Lille
Meski sudah mendekati usia 39 tahun, Giroud tetap tajam. Debutnya bersama Lille langsung bersejarah: mencetak gol ke gawang Brest.
Di lini muda, ada Ethan Mbappe yang mulai menapaki jalan panjang kariernya.
Adik dari Kylian Mbappe itu sudah bergabung sejak 2024 dan terikat kontrak hingga 2027.
Meski baru berusia 17 tahun, Ethan langsung memberi kesan positif lewat assist di debutnya dan tampil di Liga Champions.
Ia perlahan membangun identitas sendiri, tak hanya hidup di bayang-bayang sang kakak.
Dengan kombinasi unik antara pemain muda potensial, sosok veteran berpengalaman, dan debutan bersejarah seperti Verdonk, Lille berusaha membangun konsistensi.
