“Klub memutuskan untuk mencoret pemain tersebut secara permanen. Kami menegaskan kembali komitmen terhadap rasa hormat, disiplin, dan fair play. Kekerasan tidak punya tempat dalam olahraga maupun masyarakat,” bunyi pernyataan resmi klub.
Langkah tegas ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk presiden Liga Sepak Bola Magdalena, Roxana Arrieta Cruz.
Ia menegaskan sepak bola harus menjadi ruang kompetitif yang sehat, tanpa ada kekerasan verbal maupun fisik.
Kontributor: Adam Ali