- Israel serang Qatar menjadi sorotan
- Qatar sendiri menjadi tuan rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026 bersama Arab Saudi
- Imbas memanasnya konflik itu, apakah venue akan dipindah dan menguntungkan Timnas Indonesia
Suara.com - Pemerintah Israel secara terbuka mengakui sebagai dalang di balik serangan yang menargetkan pemukiman di Doha, Qatar.
Dalih yang digunakan adalah untuk menyasar kepala negosiator Hamas, Khalil Al-Hayya.
Melalui pernyataan resmi, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahkan menegaskan akan bertanggung jawab penuh atas insiden ini.
"Israel yang memulai, Israel yang melaksanakan, dan Israel yang bertanggung jawab penuh," tulis kantor pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dari platform X Rabu (10/9/2025).
Laporan dari media internasional Axios, mengutip seorang pejabat Israel mengonfirmasi bahwa ledakan tersebut memang merupakan sebuah agenda percobaan pembunuhan.
"Seorang pejabat Israel mengatakan kepada saya bahwa ledakan di Doha adalah percobaan pembunuhan terhadap pejabat Hamas," ungkap Ravid.
Sementara itu, pihak Hamas melaporkan bahwa target utama mereka, Khalil al-Hayya selamat dari serangan.
Namun, serangan tersebut tidak tanpa korban. Seorang ajudan, tiga pengawal, dan bahkan putra dari negosiator Hamas itu dilaporkan tewas.
Insiden yang menghancurkan sejumlah bangunan residensial ini langsung memicu reaksi keras dari dunia internasional.
Baca Juga: Jalan Tengah Mees Hilgers, Keuntungan Pindah dan FC Twente Tidak Rugi
Pemerintah Qatar merilis pernyataan yang mengutuk keras aksi tersebut.
"Qatar dengan tegas mengecam serangan pengecut Israel yang menargetkan gedung-gedung permukiman di Doha, tempat beberapa anggota pimpinan politik Hamas tinggal," jelas rilisan itu.
"Agresi kriminal ini merupakan pelanggaran nyata terhadap semua hukum dan norma internasional, serta ancaman serius bagi keselamatan warga Qatar maupun warga asing di negara ini," tambahnya.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres melalui juru bicaranya juga turut melontarkan kutukan keras, mengingat peran penting Qatar dalam upaya mediasi konflik di Jalur Gaza.
Di tengah krisis diplomatik dan keamanan ini, muncul pertanyaan besar yang paling relevan bagi para pendukung Skuad Garuda.
Bagaimana nasib venue putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026? Sebab Qatar dan Arab Saudi ditunjuk AFC sebagai tuan rumah.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari AFC mengenai potensi perubahan atau pembatalan status Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah.
Situasi ini membuat laga Timnas Indonesia melawan Arab Saudi dan Irak pada Oktober mendatang berada dalam tanda tanya besar.