Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa

Senin, 29 September 2025 | 14:02 WIB
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
Mantan striker dan kapten Timnas Indonesia, Boaz Solossa. [Antara]
Baca 10 detik
  • Momentum bersejarah Timnas Indonesia
  • Kartu merah Ismed mencuri perhatian
  • Kenangan Boaz Solossa sebagai simbol “kemilau” masa lalu

Suara.com - Timnas Indonesia akan menjalani laga krusial melawan Arab Saudi dalam lanjutan babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 9 Oktober mendatang.

Meski Arab Saudi bertindak sebagai tuan rumah, anak asuh Patrick Kluivert memiliki modal cukup baik dari hasil babak ketiga.

Di dua pertemuan pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia tidak terkalahkan--menahan imbang dan meraih kemenangan 2-0 di SUGBK.

Dari 14 pertemuan melawan Arab Saudi, Timnas Indonesia memang hanya mengukir satu kali kemenangan. Sisanya, Garuda menelan 11 kali kekalahan.

Berikut seri pertandingan klasik Suara.com mengulas Indonesia vs Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2006 zona Asia grup 8.

Timnas Indonesia menelan kekalahan di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2006 zona Asia grup 8. Bermain di hadapan publik sendiri di Stadion Gelora Bung Karno, skuad Merah Putih menyerah 1-3 dari Arab Saudi, Selasa (12/10/2004).

Kekalahan ini menambah catatan buruk setelah Indonesia sebelumnya gagal meraih kemenangan di laga perdana melawan Sri Lanka awal September 2004.

Pelatih Peter Withe pun mencoba strategi baru dengan melakukan sejumlah pergantian pemain inti, termasuk menurunkan striker Ilham Jaya Kesuma sebagai starter, serta memberi kepercayaan penuh pada pemain muda asal Papua, Boas Salossa, yang baru berusia 18 tahun.

Awal Buruk Indonesia

Baca Juga: Maarten Paes Belum Pulih, Emil Audero Tambah Derita Timnas Indonesia

Indonesia tampil kurang konsentrasi sejak menit pertama. Hanya delapan menit berlalu, gawang Hendro Kartiko sudah kebobolan.

Gol pertama lahir dari kesalahan Ismed Sofyan yang gagal mengawal Al-Meshal Saeed, sehingga pemain Arab Saudi tersebut dengan mudah menendang bola ke pojok kiri gawang.

Tak berselang lama, tepatnya enam menit kemudian, gawang Indonesia kembali kebobolan.

Kali ini, Sulaiman Omar memanfaatkan bola mental di luar kotak penalti dan melepaskan tendangan keras kaki kiri yang tak mampu dihalau Hendro.

Indonesia pun tertinggal 0-2 hanya dalam 14 menit awal pertandingan.

Kesulitan bertambah ketika menjelang akhir babak pertama, Indonesia harus bermain dengan sepuluh orang setelah Ismed Sofyan diganjar kartu merah karena pelanggaran keras terhadap pemain Arab Saudi.

Kondisi ini membuat peluang Indonesia mengejar ketertinggalan semakin sulit.

Semangat Bangkit di Babak Kedua

Memasuki babak kedua, Indonesia berusaha bangkit melalui serangan balik cepat. Upaya itu membuahkan hasil pada menit ke-50.

Boaz Solossa menunjukkan kecepatan dan kelincahannya menembus lini pertahanan Arab Saudi hingga ke kotak penalti.

Umpan silang dari Boaz berhasil disambar Ilham Jaya Kesuma dengan tendangan kaki kiri, memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2.

Gol ini sempat membangkitkan semangat Ponaryo Astaman dan rekan-rekannya.

Pada menit ke-74, Boaz kembali menciptakan peluang emas lewat penetrasinya ke kotak penalti, namun sundulan Kurniawan Dwi Julianto dari umpan matang gagal menjadi gol karena masih mampu ditangkap kiper Arab Saudi.

Sayangnya, Arab Saudi kembali menambah keunggulan menjadi 3-1.

Al Qahtani Saed memanfaatkan kelengahan lini belakang Indonesia untuk menyundul bola ke pojok kanan gawang Hendro, menyambut umpan matang dari Ahmed Faldesari.

Gol ini sekaligus mematahkan mental bertanding para pemain Indonesia hingga akhir laga.

Kontributor: Adam Ali

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI