Suara.com - PSSI secara terbuka mengakui adanya potensi perang non teknis dan telah menyiapkan serangkaian langkah antisipasi agar Timnas Indonesia tidak kembali dikerjai oleh tuan rumah Arab Saudi.
Anggota Komite Eksekutif atau Exco PSSI, Arya Sinulingga menegaskan bahwa federasi telah belajar banyak dari pengalaman buruk pada pertemuan sebelumnya.
Kala itu Timnas Indonesia dihadapkan pada serangkaian kendala non teknis yang jelas merugikan, mulai dari fasilitas transportasi yang kurang layak hingga rute perjalanan yang sengaja dibuat berputar-putar.
"Kita pengalaman yang lalu, bus kita diputar-putar padahal bisa cepat. Diputar ke mana tiba-tiba ada polisi dibelokkan," kata Arya Sinulingga dilansir dari kanal YouTube pribadinya.
"Tiba-tiba ada tempat yang tidak bisa lewat harus diputar dan itu terjadi hampir satu jam padahal seharusnya tidak selama itu," jelasnya
Berkaca dari insiden tersebut, PSSI tidak mau kecolongan lagi. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah dengan tidak lagi bergantung pada fasilitas yang disediakan panitia.
Timnas Indonesia akan menyewa bus sendiri untuk memastikan mobilitas tim berjalan lancar dan efisien.
Untuk memuluskan rencana ini, PSSI bahkan telah memberangkatkan tim aju atau ofisial lebih awal sejak 29 September lalu.
Tugas mereka adalah mempersiapkan semua aspek, mulai dari akomodasi, transportasi, hingga fasilitas latihan, untuk memastikan para pemain bisa fokus penuh pada pertandingan.
Baca Juga: Pernah Jadi Momok, Striker Irak Sedang Meredup Jelang Lawan Timnas Indonesia
"Maka tidak heran kami lebih cepat sampai ke sana untuk mencari bus sendiri," terang Arya Sinulingga.
Arya menegaskan bahwa PSSI akan melakukan segala cara untuk meminimalisir gangguan dari luar lapangan.
Baginya, pertarungan melawan faktor non teknis sama pentingnya dengan pertarungan di atas lapangan hijau demi menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026.
"Memang mau tidak mau faktor non teknisnya itu," pungkasnya.