- Patrick Kluivert memanggil 28 pemain untuk dua laga penting Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi dan Irak
- BRI Super League menjadi penyumbang terbanyak dengan 12 pemain
- Kombinasi pemain lokal dan diaspora menciptakan keseimbangan antara gaya Eropa dan karakter khas Indonesia
Suara.com - Timnas Indonesia kembali bersiap menghadapi dua laga penting Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi dan Irak di Timur Tengah.
Pelatih Patrick Kluivert memanggil 28 pemain untuk memperkuat skuad Garuda di Oktober ini.
Dari daftar tersebut, BRI Super League kembali menjadi penyumbang terbanyak pemain untuk timnas.
Sebanyak 12 pemain berasal dari kompetisi tertinggi di Tanah Air, menegaskan kualitas serta peran besar liga domestik dalam membangun kekuatan nasional.
Sementara itu, Liga Belanda menyumbang lima pemain, menunjukkan kontribusi besar diaspora Indonesia di Eropa.

Nama-nama seperti Thom Haye, Nathan Tjoe-A-On, dan Calvin Verdonk menjadi bukti pengaruh sepak bola Belanda dalam permainan modern Indonesia.
Kluivert tampak menerapkan strategi seimbang dengan memadukan pengalaman pemain luar negeri dan semangat juang pemain lokal.
Pendekatan ini diharapkan bisa menciptakan harmoni antara gaya Eropa dan karakter khas Indonesia.
Di sektor kiper, dominasi BRI Super League terlihat jelas dengan kehadiran Nadeo Argawinata, Ernando Ari, dan Reza Arya.
Baca Juga: Kata-kata Sedih Emil Audero Tak Bisa Perkuat Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi dan Irak
Untuk lini belakang, Persija Jakarta jadi penyumbang utama melalui Jordi Amat dan Rizky Ridho.
Di lini tengah, kombinasi Mark Klok dari Persib dan Thom Haye dari Heerenveen menjadi kunci pengatur ritme permainan.
Sedangkan sektor depan dihuni pemain berpengalaman seperti Stefano Lilipaly, Yakob Sayuri, Beckham Putra, dan Egy Maulana Vikri.
Dengan komposisi ini, skuad Garuda terlihat lebih seimbang dan kompetitif.
Dominasi BRI Super League menunjukkan kemajuan sepak bola nasional, sementara kontribusi Liga Belanda menambah kedalaman dan variasi gaya bermain Timnas Indonesia.
Kontributor : Imadudin Robani Adam