Infografis
- Media Vietnam menyoroti kekalahan Indonesia dan membandingkan Kluivert dengan Shin Tae-yong.
- Netizen Indonesia ramai menyerukan tagar #KluivertOut usai kalah dari Arab Saudi.
- TheThao247 menilai PSSI salah langkah karena memecat Shin Tae-yong.
Suara.com - Kekalahan dramatis Timnas Indonesia dari Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (9/10) dini hari WIB, meninggalkan gelombang kekecewaan besar. Tak hanya dari para pendukung Garuda, tetapi juga jadi bahan sindiran media asing.
Media olahraga asal Vietnam, TheThao247, menjadi salah satu yang paling keras menyoroti performa Patrick Kluivert.
Dalam laporannya, mereka menyinggung perbandingan dengan mantan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yang dinilai lebih sukses dalam menghadapi tim kuat Asia itu.
“Kekalahan ini makin memperjelas perbandingan antara Patrick Kluivert dan Shin Tae-yong,” tulis TheThao247 dalam artikelnya.
"Di era Shin Tae-yong, Indonesia belum pernah kalah, selama dua pertandingan melawan Arab Saudi."
Sindiran itu muncul di tengah gelombang kritik dari suporter Indonesia di media sosial.
Usai laga yang berakhir dengan skor 2-3 untuk keunggulan Arab Saudi, banyak warganet menilai Kluivert gagal menampilkan permainan yang meyakinkan.
Tagar #KluivertOut pun langsung merajai linimasa, menjadi simbol kemarahan fans terhadap hasil buruk tersebut.
Media Vietnam itu juga menyoroti keputusan PSSI yang sebelumnya memecat Shin Tae-yong.
Baca Juga: 278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
Menurut mereka, kegagalan Kluivert memperkuat anggapan bahwa federasi telah mengambil keputusan keliru.
“Ketika Pelatih Kluivert yang gagal, banyak yang berpendapat bahwa Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) telah salah dalam memecat Shin Tae-yong,” tulis TheThao247 lagi.
Kini, perhatian publik tertuju pada laga berikutnya menghadapi Irak pada Minggu (12/10/2025) dini hari WIB.
Pertandingan tersebut akan menjadi ujian berat bagi Kluivert, sekaligus kesempatan terakhir untuk mengembalikan kepercayaan suporter dan meredam gelombang kritik yang kian deras.
