Patrick Kluivert mengamuk setelah Indonesia kalah 0-1.
Indonesia gagal total lolos Piala Dunia 2026.
Masa depan Kluivert di Timnas Indonesia dipertanyakan.
Suara.com - Momen dramatis terjadi di bangku cadangan ketika Patrick Kluivert menunjukkan kekecewaan mendalam menyusul kegagalan Timnas Indonesia dalam upaya melaju ke Piala Dunia 2026.
Kekalahan tipis 0-1 melawan Irak pada matchday kedua Grup B babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB, memicu reaksi emosional sang pelatih.
Dalam tayangan pascapertandingan yang terekam jelas, pelatih berusia 49 tahun itu terlihat melampiaskan kemarahannya dengan memukul kursi di area bench.
Tidak mengherankan jika Patrick Kluivert merasa sangat kesal karena Timnas Indonesia dipastikan tidak bisa melaju ke Piala Dunia 2026.
Jika menilik jalannya duel sengit antara Timnas Indonesia dan Irak, Skuad Garuda sejatinya tidak pantas menelan kekalahan pahit tersebut.
Dominasi Permainan dan Gol Penentu
Sejak peluit awal dibunyikan, Timnas Indonesia berhasil mengendalikan dan mendominasi jalannya permainan.
Kehadiran pemain naturalisasi seperti Calvin Verdonk dan Thom Haye sejak awal laga membuat lini tengah Timnas Indonesia tampak lebih hidup dan agresif.
Performa tim Irak baru mulai menunjukkan perbaikan signifikan setelah pelatih Graham Arnold memasukkan gelandang Zidane Iqbal di awal babak kedua.
Baca Juga: Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Justru Zidane Iqbal yang menjadi penentu kemenangan 1-0 bagi Irak atas Timnas Indonesia melalui tendangan keras kaki kirinya dari luar kotak penalti.
Hasil minor ini secara definitif membuat Timnas Indonesia menduduki posisi juru kunci Grup B babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Asia dengan perolehan nihil poin.
Dari total dua pertandingan yang telah dijalani, Skuad Garuda selalu menderita kekalahan beruntun di ajang Kualifikasi Piala Dunia.
Peringkat dan Peluang Tim Lain
Sebelumnya, di laga pembuka Grup B, Timnas Indonesia takluk dengan skor 2-3 dari tuan rumah Arab Saudi.
Di sisi lain tabel klasemen, Arab Saudi dan Irak kini sama-sama menempati posisi satu dan dua klasemen sementara Grup B dengan mengoleksi tiga poin.
Kedua tim teratas ini dijadwalkan akan saling berhadapan dalam matchday pamungkas Grup B pada Rabu, 15 Oktober 2025, pukul 02.30 WIB.
Berhubung memiliki produktivitas gol yang lebih baik, Arab Saudi hanya membutuhkan hasil seri kontra Irak untuk memastikan diri lolos otomatis ke Piala Dunia 2026.
Sementara itu, Irak diwajibkan meraih kemenangan mutlak atas Arab Saudi demi mengamankan tiket ke Piala Dunia 2026 melalui babak keempat kualifikasi.
Sesuai dengan regulasi yang berlaku, hanya tim yang berhasil menjadi juara grup yang diizinkan lolos secara otomatis ke Piala Dunia 2026.
Tim yang finis sebagai runner-up nantinya akan diadu dengan runner-up Grup A dalam babak playoff Asia yang dijadwalkan berlangsung pada November 2025.
Performa buruk ini membuat masa depan Patrick Kluivert sebagai arsitek Timnas Indonesia menjadi subjek perbincangan hangat.
Nasib Sang Pelatih
Setelah kegagalan membawa Skuad Garuda menuju Piala Dunia 2026, muncul pertanyaan besar mengenai nasib Patrick Kluivert di kursi kepelatihan.
Apakah Patrick Kluivert akan segera dipecat atau justru akan dipertahankan hingga kontraknya resmi berakhir pada tahun 2027?
Kemungkinan besar, Patrick Kluivert akan tetap mendampingi dan membesut Timnas Indonesia dalam kejuaraan empat tahunan tersebut.
Keputusan akhir terkait kelanjutan Patrick Kluivert di tubuh Timnas Indonesia akan sangat bergantung pada evaluasi komprehensif.
Kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia ini menuntut evaluasi menyeluruh terhadap strategi dan taktik yang diterapkan Patrick Kluivert.
Irak berhasil memanfaatkan peluang yang ada meskipun Timnas Indonesia sempat mendominasi sebagian besar jalannya pertandingan.
Evaluasi juga perlu menyentuh persiapan mental para pemain Timnas Indonesia dalam menghadapi tekanan di laga krusial.
Kecepatan dan ketepatan pengambilan keputusan di lapangan menjadi kunci yang harus dibenahi oleh Patrick Kluivert dan stafnya.
Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia untuk bangkit di kompetisi mendatang.