Timnas Indonesia Bukan Korban Satu-satunya, Patrick Kluivert Memang Hobi Lakukan Hal Ini

Arief Apriadi Suara.Com
Senin, 20 Oktober 2025 | 15:05 WIB
Timnas Indonesia Bukan Korban Satu-satunya, Patrick Kluivert Memang Hobi Lakukan Hal Ini
Patrick Kluivert Bisa Dapat Pesangon Rp33,8 Miliar dari PSSI (instagram)
Baca 10 detik
  • Patrick Kluivert hanya 281 hari menangani Timnas Indonesia.
  • Catatan singkat masa kepelatihan bukan hal baru dalam kariernya.
  • Tren pelatihannya kerap berakhir cepat di berbagai klub dan tim nasional.

Suara.com - Petualangan Patrick Kluivert bersama Timnas Indonesia resmi berakhir pada Kamis (16/10). Keputusan PSSI memutus kontrak lebih awal menambah panjang daftar tim yang gagal ia tangani dalam jangka waktu lama.

Padahal, Kluivert datang dengan visi besar. Ia dikontrak hingga 2027 untuk membangun proyek jangka panjang Garuda.

Namun, perjalanan itu terhenti di tengah jalan setelah hanya 281 hari atau sekitar sembilan bulan bertugas.

Selama periode tersebut, eks striker Barcelona itu mencatat rata-rata 1,25 poin per pertandingan—angka yang dianggap belum cukup memuaskan publik sepak bola Tanah Air.

Berakhirnya kerja sama dengan Indonesia bukan hal baru bagi Kluivert.

Riwayat kepelatihannya menunjukkan tren yang serupa: datang dengan ekspektasi tinggi, pergi sebelum waktunya.

Contohnya terjadi saat ia menangani Adana Demirspor di Liga Turki pada 2023.

Di sana, Kluivert hanya bertahan lima bulan dengan catatan 1,50 poin per laga.

Performa tim yang tidak konsisten membuat manajemen memilih berpisah lebih cepat.

Baca Juga: Dear Erick Thohir, Iwan Bule Minta PSSI Pertimbangkan STY

Begitu pula saat ia dipercaya melatih Timnas Curacao dalam dua periode berbeda.

Pertama pada Maret 2015 hingga Juni 2016, ia hanya bertahan 15 bulan dengan rata-rata 1,38 poin per pertandingan.

Periode keduanya pada 2021 bahkan lebih singkat, hanya lima bulan, dengan torehan 0,83 poin per laga.

Jika ditelusuri, masa kepelatihan Kluivert yang paling panjang justru terjadi di level akademi, tepatnya saat menukangi FC Twente U-21.

Ia bertugas selama dua tahun (2011–2013) dan mencatat rata-rata 1,8 poin per pertandingan—rekor terbaik dalam kariernya sejauh ini.

Sayangnya, setelah periode tersebut, kestabilan seperti itu tak pernah kembali.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI