- Van Nistelrooy bukan hanya pencetak gol, dia adalah mesin yang hidup dari naluri mencetak.
- Bagi pria kelahiran Oss ini, setiap sentuhan bola di kotak penalti adalah peluang emas yang harus dikonversi menjadi gol.
- Karier Van Nistelrooy dimulai dari bawah, di klub kecil FC Den Bosch di kasta kedua Belanda.
Suara.com - Tidak banyak striker dalam sejarah sepak bola yang bisa disejajarkan dengan ketajaman Ruud van Nistelrooy.
Striker asal Belanda ini dikenal sebagai assassin di kotak penalti, dingin, klinis, dan nyaris tanpa ampun setiap kali berhadapan dengan kiper lawan.
Van Nistelrooy bukan hanya pencetak gol, dia adalah mesin yang hidup dari naluri mencetak.
Bagi pria kelahiran Oss ini, setiap sentuhan bola di kotak penalti adalah peluang emas yang harus dikonversi menjadi gol.
Awal dari Belanda: Dari Den Bosch ke PSV
Karier Van Nistelrooy dimulai dari bawah, di klub kecil FC Den Bosch di kasta kedua Belanda.
Meski awalnya tak langsung bersinar, musim 1996/97 jadi titik balik ketika ia mencetak 12 gol dan menarik perhatian Heerenveen.
Namun, ledakan sesungguhnya datang setelah bergabung dengan PSV Eindhoven pada 1998 dengan rekor transfer antar-klub Eredivisie.
Dalam dua musim, ia mencetak 73 gol dalam 78 pertandingan, angka luar biasa yang membuat Manchester United datang mengetuk pintu.
Baca Juga: Ruben Amorim Makin Pede Usai Kalahkan Brighton, Katanya Manchester United Pantas Menang
Menunggu Setahun, Hadiah Besar untuk Ferguson
Sir Alex Ferguson sebenarnya sudah ingin memboyong Van Nistelrooy pada 2000.
Namun cedera ACL membuat transfer tertunda.
Setahun kemudian, United tetap bersabar dan akhirnya merekrutnya dengan rekor £18,5 juta.
Hasilnya? Langsung impact. Debut di Premier League melawan Fulham berujung dua gol.
Musim pertamanya ditutup dengan 23 gol dan gelar PFA Player of the Year. Van Nistelrooy resmi menjadi predator baru Old Trafford.
Mesin Gol Tanpa Henti di Old Trafford
Dalam lima musim di Manchester, Van Nistelrooy mencetak 150 gol dalam 215 laga, rata-rata satu gol tiap 128 menit.
Ia juga tiga kali menjadi top skor Liga Champions dan dua kali memimpin daftar pencetak gol Premier League.
Musim 2002/03 jadi puncaknya. Van Nistelrooy mencetak 44 gol di semua kompetisi rekor pemain Premier League yang belum terpecahkan hingga kini.
Ketajamannya membuat Sir Alex menyebutnya sebagai “pembunuh sejati di depan gawang.”
“Dia tidak peduli berapa jarak larinya dalam pertandingan,” tulis Ferguson dalam autobiografinya.
“Yang penting bagi Ruud hanyalah satu hal, berapa gol yang dia cetak.”
Rivalitas dengan Arsenal dan Penebusan Dendam
Van Nistelrooy menjadi tokoh sentral dalam rivalitas panas Manchester United dan Arsenal di awal 2000-an.
Siapa yang bisa lupa “Battle of Old Trafford”? Penalti gagal Ruud yang membuat pemain Arsenal mengejeknya jadi salah satu momen paling ikonik Premier League.
Namun satu tahun kemudian, dia membalas dendam.
Penalti Van Nistelrooy ke gawang Arsenal mengakhiri rekor 49 pertandingan tak terkalahkan The Gunners pada 2004.
Real Madrid dan Senja Karier
Pada 2006, Van Nistelrooy pindah ke Real Madrid seharga £10,5 juta.
Lagi-lagi, langsung jadi mesin gol, 25 gol di musim pertama dan membawa Los Blancos juara La Liga.
Tapi cedera mulai menghantuinya, dan performa puncak itu perlahan memudar.
Setelah sempat membela Hamburg dan Malaga, ia gantung sepatu.
Dunia sepak bola pun kehilangan salah satu penyerang paling klinis yang pernah ada.
Kontributor: Adam Ali