-
Rio Ferdinand sebut gaya main Amorim di MU berisiko tinggi.
-
Amorim konsisten dengan taktik, tapi skuad belum cukup kuat.
-
Neville: kemenangan di Anfield tunjukkan pemain tetap dukung Amorim.
Suara.com - Legenda Manchester United, Rio Ferdinand, melontarkan komentar tajam terhadap manajer Ruben Amorim.
Menurut Ferdinand, pelatih asal Portugal itu tengah bermain Russian Roulette dengan kariernya karena tetap mempertahankan gaya permainan berisiko tinggi di tengah tekanan besar di Old Trafford.
Amorim sempat digoyang isu pemecatan setelah awal musim yang buruk dan performa mengecewakan musim lalu.
Namun, situasi mulai berubah setelah tiga kemenangan beruntun atas Sunderland, Liverpool, dan Brighton, yang mengangkat posisi United ke peringkat enam klasemen sementara.
Dukungan dari pemilik klub Sir Jim Ratcliffe beberapa pekan lalu tampaknya membuahkan hasil, dengan sembilan poin sempurna dalam tiga laga terakhir.
Kendati demikian, Ferdinand mengingatkan bahwa euforia ini belum menjamin keamanan posisi Amorim.
“Saya mengaguminya sampai batas tertentu, tapi saya pikir dia sedang bermain Russian Roulette dengan pekerjaannya,” ujar Ferdinand dilansir dari Daily Mail.
“Dia tidak banyak mengubah sistemnya, hanya melakukan sedikit penyesuaian. Tapi bermain terlalu agresif tanpa bola di Premier League itu berisiko besar.”
Ferdinand menilai Amorim harus lebih realistis terhadap kapasitas skuadnya.
Baca Juga: Manchester United Siapkan Rp1,7 T Demi Kalahkan Liverpool dan Manchester City
“Kamu tidak bisa menekan lawan selama 90 menit kecuali timmu benar-benar buas seperti PSG. Amorim belum punya tim sekuat itu,” lanjutnya.
Meski mengkritik, Ferdinand tetap mengakui konsistensi Amorim dalam mempertahankan prinsip taktiknya.
Ia menilai bahwa jika hasil bagus terus berlanjut, gaya main yang dianggap berisiko itu justru bisa menjadi pembenaran bagi Amorim di akhir musim.
Sementara itu, rekan sesama legenda United, Gary Neville, memberikan pandangan lebih positif.
Dalam komentarnya di Sky Sports, Neville mengakui bahwa ia sempat khawatir para pemain sudah kehilangan kepercayaan terhadap Amorim.
Namun, kemenangan besar di Anfield pekan lalu membuktikan sebaliknya.