Bedah Taktik Brilian Luciano Spalletti di Laga Debut yang Berbuah Manis

Galih Prasetyo Suara.Com
Minggu, 02 November 2025 | 14:05 WIB
Bedah Taktik Brilian Luciano Spalletti di Laga Debut yang Berbuah Manis
Taktik Brilian Luciano Spalletti di Laga Debut yang Berakhir Manis [Instagram Juventus]
Baca 10 detik
  • Luciano Spalletti mengawali debutnya sebagai pelatih Juventus dengan kemenangan 2-1 atas Cremonese
  • Keputusan taktis Spalletti menempatkan Teun Koopmeiners sebagai bek tengah berperan playmaker menjadi kunci kemenangan
  • Spalletti menekankan pentingnya perubahan mentalitas tim, terutama agar Juventus tidak terlalu bertahan setelah unggul

Suara.com - Luciano Spalletti resmi memulai eranya bersama Juventus dengan kemenangan penting atas Cremonese di lanjutan Serie A 2025/2026, Sabtu (1/11/2025) malam waktu setempat.

Meski baru sehari menangani tim dan hanya menjalani satu sesi latihan, pelatih asal Italia itu langsung menunjukkan sentuhan taktis khasnya yang penuh kejutan.

Dalam debutnya di Stadion Giovanni Zini, Spalletti tetap mempertahankan formasi dasar 3-5-2, namun dengan perubahan besar dalam peran pemain.

Ia menempatkan Teun Koopmeiners sebagai bek tengah dengan fungsi deep-lying playmaker, alias pengatur serangan dari lini belakang. Keputusan itu terbukti jitu.

Filip Kostic membuka keunggulan Juventus hanya dalam 85 detik, disusul gol Andrea Cambiaso di babak kedua.

Meski Jamie Vardy sempat memperkecil skor, Juventus mampu menjaga keunggulan hingga akhir dan membawa pulang tiga poin.

“Kami ingin menciptakan keunggulan jumlah di lini tengah,” ujar Spalletti kepada Sky Sport Italia.

“Rencananya adalah membuat Thuram sedikit lebih maju dan membiarkan Koopmeiners masuk ke ruang itu. Dengan begitu, kami punya pemain ekstra di tengah untuk mengontrol permainan.”

Menurut Spalletti, strategi ini juga untuk meredam ancaman utama Cremonese, Jamie Vardy, yang terkenal berbahaya dengan umpan panjang dan serangan balik cepat.

Baca Juga: Juventus Taklukkan Cremonese 2-1, Emil Audero Lakukan 3 Penyelamatan Penting

“Koopmeiners sangat penting dalam menjaga organisasi lini belakang dan memimpin barisan pertahanan saat menghadapi transisi cepat lawan,” jelasnya.

Spalletti juga menyinggung soal mentalitas tim yang sempat turun setelah unggul.

“Kami masih punya kebiasaan buruk, terlalu mundur ke belakang setelah mencetak gol. Itu harus segera diubah,” tegasnya.

Pelatih berusia 66 tahun itu juga mengakui tekanan besar yang datang bersama klub sebesar Juventus.

“Level Juventus luar biasa tinggi, dan tekanan itu bisa membuat beberapa pemain terbebani. Tapi saya percaya mereka punya potensi besar,” katanya.

Kontributor: M.Faqih

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI