- FIFA menjatuhkan sanksi finansial dan skorsing kepada PSSI serta dua pemain naturalisasi (Shayne Pattynama dan Thom Haye).
- PSSI didenda CHF 50.000; kedua pemain terkena denda CHF 5.000 dan skorsing empat laga internasional.
- Kasus Indonesia berbeda drastis dengan skandal Malaysia yang melibatkan pemalsuan dokumen dan sanksi jauh lebih berat.
Selain itu, denda pada PSSI menambah beban administrasi dan reputasi, karena federasi akan diminta memperketat protokol keamanan di pertandingan selanjutnya.
Sanksi tersebut juga menjadi peringatan bagi suporter: tindakan di tribun bisa berujung pada hukuman yang merugikan federasi dan tim nasional.
Kasus Malaysia dan pemalsuan dokumen
Sebagai pembanding, FIFA juga tengah menegakkan putusan besar terhadap Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) — namun atas dasar pelanggaran yang berbeda dan jauh lebih berat.
Dalam kasus yang terungkap antara Maret hingga Oktober 2025, FIFA menyimpulkan adanya pemalsuan akta kelahiran yang digunakan untuk membuktikan asal-usul leluhur tujuh pemain naturalisasi Malaysia.
Ringkasan singkat kronologi Malaysia:
FAM mengajukan permohonan kelayakan beberapa pemain pada Maret–Juni 2025; para pemain kemudian tampil di laga resmi; setelah pengaduan, FIFA menemukan akta leluhur yang diajukan ternyata palsu; Komite Disiplin lalu menjatuhkan sanksi pada September–Oktober 2025.
Hukuman untuk Malaysia jauh lebih berat: denda CHF 350.000 untuk FAM, dan masing-masing dari tujuh pemain mendapat denda CHF 2.000 plus larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama 12 bulan.
FAM dikabarkan sedang menyiapkan banding, namun sumber-sumber yang mengulas kasus tersebut menilai bukti pemalsuan tergolong kuat.
Baca Juga: Denda Thom Haye dan Shayne Pattynama Lebih Mahal dari 7 Pemalsu Dokumen Naturalisasi Malaysia