- Rafael Struick mengalami kejutan budaya saat latihan perdana di bawah arahan pelatih lokal Indra Sjafri.
- Kebiasaan baru yang mengejutkan Struick adalah jadwal latihan rutin yang mengharuskan bangun sangat pagi pukul 05.00.
- Meskipun berbeda dari pengalaman pelatih Eropa, Struick siap beradaptasi demi hasil positif Timnas U-22.
Suara.com - Penyerang Timnas Indonesia U-22, Rafael Struick alami culture shock saat pertama kali berlatih di bawah arahan pelatih lokal, Indra Sjafri.
Pemain yang terbiasa dengan gaya kepelatihan Eropa ini dibuat kaget dengan satu kebiasaan baru yang belum pernah ia temui sebelumnya yakni bangun untuk latihan jam 5 pagi.
Rafael Struick yang telah merasakan sentuhan pelatih-pelatih top seperti Dirk Kuyt, Dick Advocaat, Shin Tae-yong, hingga Patrick Kluivert, mengaku ini adalah pengalaman pertamanya.
Selama menjalani pemusatan latihan (TC) Timnas U-22 untuk SEA Games 2025, ia harus beradaptasi dengan tingkat kedisiplinan yang berbeda.
“Sekarang saya dilatih Indra Sjafri. Tentu saja dengan gaya yang sangat berbeda. Pertama dilatih pelatih asal Korea Selatan, lalu pelatih Belanda. Untuk pelatih Belanda, saya sudah tahu sedikit gaya karena saya dari sana,” kata Rafael Struick mengutip dari channel YouTube Sport77 Official, Kamis (27/11/2025).
“Sementara bersama Indra Sjafri, ini merupakan yang pertama kali saya ditangani pelatih asal Indonesia. Jujur bagi saya adalah hal yang baik. Namun coach, jam 5 terlalu pagi untuk bangun latihan,” lanjut Rafael Struick sambil tertawa.
Perbedaan ini terasa kontras jika dibandingkan dengan rezim pelatih sebelumnya. Menurut Struick, biasanya hari dimulai dengan sarapan sekitar pukul 9 pagi.
“Itu (bangun jam 5 pagi) tidak masalah. Saya harus terbiasa dengan ini karena ketika dilatih Shin Tae-yong, Patrick Kluivert atau pelatih lainnya, biasanya kami sarapan jam 9 lalu makan siang. Sekarang ketika kami berada di TC, saya melihat jadwal yang saya lihat bangun jam 5," ungkap pemain Dewa United ini.
Namun, di balik kekagetannya tersimpan sikap profesional yang luar biasa. Penyerang berusia 22 tahun ini sama sekali tidak mempermasalahkan kebijakan tersebut.
Baca Juga: 6 Nama Paling Mencolok dalam Skuad Timnas Indonesia U-22, Siapa Saja?
Baginya selama metode itu terbukti efektif dan membawa hasil positif bagi tim, ia siap untuk beradaptasi.
"Tapi, tidak masalah jika berhasil,” pungkas Rafael Struick.