- Jay Idzes mencatat 12 laga penuh beruntun sejak debut bersama Sassuolo.
- Menit bermainnya mencapai 1080 menit, tertinggi di antara semua bek Neroverdi.
- Stabilitasnya membantu Sassuolo menempati papan tengah klasemen Serie A.
Suara.com - Jay Idzes kembali mempertegas statusnya sebagai salah satu bek tengah paling konsisten di Liga Italia musim 2025/26.
Tanpa banyak sorotan, pemain timnas Indonesia itu menjelma menjadi fondasi pertahanan Sassuolo sejak pertama kali dipercaya tampil.
Idzes sebenarnya datang dalam situasi yang tidak ideal. Ia baru bergabung pada 9 Agustus 2025, ketika kompetisi sudah berlangsung dan Sassuolo telah melewati pramusim.
Kondisi itu membuatnya absen pada laga perdana melawan Napoli.
Namun perubahan besar terjadi hanya sepekan kemudian. Fabio Grosso langsung memberikan kepercayaan penuh dengan menurunkannya sebagai starter saat Sassuolo menghadapi Cremonese pada pekan kedua. Keputusan itu terbukti tepat.
Sejak debut tersebut, Idzes tidak tergantikan. Ia selalu tampil penuh dalam 12 pertandingan beruntun, sebuah catatan impresif bagi pemain baru yang bahkan tak mengikuti persiapan awal musim.
Dari total menit bermain, bek berusia 24 tahun itu sudah mengoleksi 1080 menit—tertinggi di sektor belakang Neroverdi.
Untuk perbandingan, Sebastian Walukiewicz berada di posisi kedua dengan 980 menit, terpaut cukup jauh dari Idzes.
Pengaruh pemain berdarah Indonesia-Belanda itu juga tercermin dari catatan kebobolan.
Baca Juga: Calon Pelatih Timnas Indonesia Menyebar di Eropa dan Asia, Siapa Saja?
Sassuolo hanya kemasukan 16 kali dari 13 pertandingan, salah satu performa pertahanan paling stabil di papan tengah.
Keunggulan lain Idzes adalah kemampuannya beradaptasi dengan berbagai partner di jantung pertahanan.
Ia tetap tampil solid meski rekan duetnya berganti-ganti sepanjang musim. Fleksibilitas itu membuatnya selalu menjadi pilihan utama Grosso.
Performa impresif Idzes di klub berjalan seiring dengan perannya di timnas Indonesia.
Dalam skema tiga bek, posisinya hampir tidak tergantikan.
Ia bisa dipasangkan dengan siapa saja—dari Ridho, Hilgers, Hubner, Diks, hingga Verdonk—dan tetap memberikan kestabilan.