- Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, melihat kegagalan Piala Dunia 2026 sebagai jeda pengembangan sepak bola nasional.
- Idzes optimistis karena banyak talenta Indonesia berkarier di luar negeri serta peningkatan kualitas Liga Super Indonesia.
- Perkembangan ini merupakan investasi fondasi kolektif untuk menempatkan sepak bola Indonesia di peta persaingan dunia.
Suara.com - Di tengah kekecewaan karena gagal melaju ke Piala Dunia 2026, sebuah suntikan optimisme datang dari sang kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes.
Menurutnya kegagalan tersebut bukanlah sebuah titik akhir, melainkan hanya sebuah jeda dalam sebuah lintasan perkembangan yang sedang menanjak pesat.
Bek yang merumput di Serie A Italia bersama Sassuolo ini melihat adanya kemajuan signifikan di berbagai aspek sepak bola Tanah Air, baik di level individu pemain maupun kualitas kompetisi domestik.
Jay Idzes menyoroti dua indikator utama yang menjadi dasar optimismenya. Pertama, semakin banyaknya talenta Indonesia yang berhasil menembus dan berkarier di luar negeri.
Nama-nama seperti Marselino Ferdinan di Slovakia dan Ramadhan Sananta di Liga Malaysia menjadi bukti nyata.
Kedua dan yang tak kalah penting, adalah peningkatan level kompetisi Super League itu sendiri.
Kedatangan para pemain diaspora berkualitas seperti Thom Haye dan Eliano Reijnders (Persib), Rafael Struick (Dewa United), hingga Jens Raven (Bali United) dinilainya telah mengangkat standar permainan secara keseluruhan.
Bagi Idzes, fenomena ini adalah sinyal positif bahwa sepak bola Indonesia tidak mandek.
“Levelnya meningkat, Anda melihat banyak pemain bermain di level yang lebih tinggi, tentu saja di Eropa,” kata Jay Idzes dikutip dari Sassuolo News.
Baca Juga: John Herdman Punya Target Banyak Jika Jadi Melatih Timnas Indonesia, Ini Daftarnya
“Tetapi juga di Indonesia Anda melihat bahwa levelnya meningkat," sambung kapten Timnas Indonesia.
Lebih dari sekadar prestasi instan, Jay Idzes memiliki visi yang lebih besar. Ia melihat semua perkembangan ini sebagai sebuah proses kolektif untuk secara perlahan tapi pasti menempatkan nama Indonesia di peta sepak bola dunia.
Baginya fondasi yang sedang dibangun oleh generasinya saat ini adalah investasi untuk masa depan yang lebih cerah.
"Kita menempatkan Indonesia di peta dunia secara perlahan tapi pasti, Anda tahu, dan itulah yang sedang kita coba lakukan, tentu saja generasi kita, tetapi ya, masa depan lebih penting,” pungkasnya.