- Imanol Machuca, salah satu dari tujuh pemain terkait kasus naturalisasi ilegal Timnas Malaysia, dilarang FIFA selama 12 bulan.
- Machuca diduga melanggar sanksi FIFA dengan terlihat bermain dalam pertandingan latihan bersama klub lamanya, San Lorenzo, di Argentina.
- Media Malaysia mengkhawatirkan Machuca bisa menerima sanksi tambahan jika terbukti melanggar larangan menyeluruh FIFA termasuk sesi latihan.
Suara.com - Kasus pelanggaran naturalisasi yang menghambat Timnas Malaysia kembali memanas. Salah satu pemain yang memicu masalah tersebut, Imanol Machuca, kini menjadi sorotan setelah diduga tetap terlibat dalam aktivitas sepak bola meski sedang menjalani sanksi dari FIFA.
Imanol Machuca diketahui merupakan salah satu pemain yang dijatuhi hukuman berat oleh FIFA.
Ia dilarang terlibat dalam segala bentuk kegiatan sepak bola selama 12 bulan atau satu tahun penuh.
Sanksi tersebut dijatuhkan karena proses naturalisasi yang dijalani Machuca dinilai tidak sah dan melanggar regulasi internasional.
Ia dinaturalisasi demi memperkuat Timnas Malaysia, namun belakangan terbukti tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan FIFA.
Tak hanya Machuca, total ada tujuh pemain yang terseret dalam kasus ini.
Mereka adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
Di tengah status hukuman tersebut, kabar mengejutkan justru datang dari Argentina.
Imanol Machuca yang kini berusia 25 tahun dilaporkan terlihat kembali bermain sepak bola bersama klub lamanya, San Lorenzo, dalam sebuah pertandingan latihan.
Baca Juga: Prediksi Ranking FIFA Malaysia Usai Kena Sanksi, di Bawah Timnas Indonesia?
Kabar ini memicu kekhawatiran serius, terutama dari media Malaysia.
Media ternama, Bharian, menilai aksi tersebut berpotensi membuat Machuca dijatuhi sanksi tambahan oleh FIFA.
"Kehadiran pemain sayap Imanol Machuca di klub lamanya, San Lorenzo, telah memicu kontroversi ketika media Argentina melaporkan bahwa pemain tersebut terlihat berpartisipasi dalam pertandingan latihan bersama tim, meskipun masih menjalani hukuman skorsing dari Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA)," tulis Bharian.
Lebih lanjut, Bharian mengulas bahwa sanksi yang dijatuhkan oleh Komite Disiplin FIFA tidak bersifat terbatas.
Hukuman tersebut bukan hanya melarang pemain tampil di pertandingan resmi.
Menurut interpretasi yang disampaikan Bharian, larangan FIFA juga mencakup keikutsertaan dalam sesi latihan, penggunaan fasilitas klub, hingga keberadaan pemain di area teknis.