Film Pendek Indonesia Diputar Perdana di Venice Film Festival

Angelina Donna Suara.Com
Senin, 12 September 2016 | 08:21 WIB
Film Pendek Indonesia Diputar Perdana di Venice Film Festival
Pemeran dan produser film Origin of Fear/Dok.pribadi

Suara.com - Bendera negara Indonesia berkibar diatas Palazo Del Cinema, gedung utama Venice Film Festival menandakan Indonesia menjadi salah satu negara yang filmnya ikut serta di Venice Film Festival tahun ini.

Indonesia diwakili oleh film On the Origin of Fear produksi KawanKawan Film dan LimaEnam Films, berkompetisi dengan film dari berbagai belahan dunia. Bertempat di Sala Giardino, Lido, Venice, film pendek dari Indonesia diputar perdana didepan publik di Venice International Film Festival.

Dalam rilis yang diterima suara.com, film On the Origin of Fear karya Bayu Prihantoro Filemon yang terpilih berkompetisi di seksi Orizzonti ini menjadi satu-satunya film Indonesia yang masuk dalam sesi kompetisi. Film ini diputar berdana bersama 6 film pendek lain pada sore pukul 17.00 waktu venezia.

Sore itu, Sala Gardiano teater dipenuhi 500 penonton yang datang mengantri untuk menyaksikan 6 film pendek yang berkompetisi. Tepuk tangan panjang memenuhi ruangan ketika keenam film pendek ini selesai diputar. Tim film On the Origin of Fear yang terdiri dari Bayu Prihantoro, Yulia Evina Bhara, Amerta Kusuma dan Pritt Timoty hadir dalam perhelatan film tertua didunia tersebut.

Keberangkatan delegasi difasilitasi oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemdikbud RI.

“Film On the Origin of Fear adalah film yang saya dedikasikan untuk generasi muda Indonesia. Ini adalah film tentang saya, tentang generasi saya. Tentang bagaimana saya dan anak-anak muda Indonesia lainnya menjadi saksi dari bagaimana peristiwa tragedi '65 versi sejarah resmi pemerintah dibangun melalui reproduksi sinematis atas teror dan rasa takut,” ujar sang sutradara, Bayu Prihantoro Filemon.

Film On the Origin of Fear adalah film pendek sederhana tentang seorang pengisi suara (dubber) yang memerankan korban dan pelaku sekaligus pada saat yang bersamaan. Film ini lahir dari rasa trauma sang sutradara yang melihat kekerasan yang ada dalam film Pengkhianatan G30SPKI karya Arifin C Noer yang pada masa Orde Baru menjadi film yang wajib ditonton setiap 30 September tiap tahunnya.

Amerta Kusuma produser film ini menyampaikan bahwa kehadiran film ini dalam Venice Film Festival dan akan dilanjutkan ke Toronto International Film Festival dan Busan International Film Festival adalah bentuk diplomasi film Indonesia di luar negeri.

"Dengan membawa film kita bisa bicara banyak tentang situasi Indonesia hari ini. Kehadiran film ini dalam Festival sebesar Venice International Film Festival juga akan membantu kami untuk bisa membawa film ini bisa ditonton oleh sebanyak-banyaknya generasi muda di Indonesia," ujarnya.

“Mengetahui sejarah kita sendiri akan membantu generasi kita untuk bisa menatap kedepan karena kita tau sejarah kita. Film ini untuk para korban yang terus memperjuangkan keadilan,” Amerta menambahkan.

Pritt Timoty sang aktor yang turut serta hadir di Venice Film Festival mendapatkan pujian dari penonton yang hadir.

“Penonton banyak yang menghampiri saya dan menyampaikan bahwa mereka suka dengan filmnya bahkan ketika bertemu di seputaran Festival banyak yang kemudian minta foto bersama dan menanyakan soal pengalaman saya dalam film On the Origin of Fear, ” ujarnya disela-sela perhelatan Venice Film Festival.

Setelah Venice, Tim On the Origin of Fear akan melanjutkan perjalanan ke Toronto international Film Festival dimana film ini akan berkompetisi dalam sesi film pendek.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI