S: Jalan-jalan itu sama klub motor chef?
J: Nggak pake klub malah bikin repot. Saya main motor dari tahun berapa nggak pakai klub-kluban nanti malah dikotak-kotak. Saya sama semuanya masuk dan main bareng.
S: Papasan sama orang yang naik motor juga ke sana Chef?
J: Iya pasti, karena lumayan banyak yang kesana. Terus banyak yang halusinasi karena kekurangan oksigen.
Ya, saya ketawa aja buat hiburan, daripada ikutan halusinasi. Sejauh ini sih saya nggak pernah.
S: Apa yang didapat dari perjalanan ke gunung menggunakan motor?
J: Ketenangan batin sih pasti yang saya cari. Tapi saya udah pernah ke sana 2014 sangat sengsara.
Tapi balik lagi, balik lagi. Karena mau tenang dan suasana alamnya yang beda. Auranya beda. Tapi kemarin yang 2017 kurang sengsara, makanya masih penasaran mau balik lagi.
Karena tahun 2014 itu sampai minus berapa suhunya, tapi 2017 cuma 5 derajat.
S: Mau kemana lagi?
J: Banyak sepertinya, yang sudah di schedule adalah Nepal, Bhutan dan Tibet. Syukur-syukur bisa ke Mongolia. Ya, mencari kesengsaraan, peaceful dan alam yang beda.
S: Berburu kuliner juga dong, Chef?
J: Pastinya sih, saya mencari dan mencoba semua makanan di sana, kan saya ngga picky.
S: Terakhir, apa Chef punya koleksi motor di rumah?
J: Saya nggak koleksi motor besar. Punya cuma satu, Harley Davidson.