Infografis
Kabar mengejutkan datang dari artis Risty Tagor. Lama tak terdengar namanya, bintang film yang kini fokus berhijrah itu ternyata sudah menikah lagi dan dikaruniai satu orang anak.
Hal tersebut diketahui dari sebuah foto yang diunggah di Instagram pribadinya, Selasa (12/12/2018). Risty Tagor memajang potret dirinya yang sedang tersenyum bersama seorang anak kecil perempuan berhijab.
Dalam keterangan foto, Risty Tagor pun menjelaskan panjang lebar soal statusnya sebagai seorang istri. Lawan main Nikita Willy dalam film Best Friend? itu mengungkap bahwa dirinya kini telah menikah dan hidup bahagia.
4. Kocak, Begini Detik-Detik Daus Mini Cium Kening Istri Setelah Sah
Hal unik nan kocak terjadi dalam prosesi pernikahan Daus Mini dan Selvia Hana Wijaya di Gedung Aisiah, Beli, Depok, Minggu (9/12/2018). Tepatnya, ketika keduanya dinyatakan sah menjadi sepasang suami istri.
Usai menandatangani buku nikah, Daus Mini diminta untuk menyematkan cincin ke jari manis istrinya, begitu pun sebaliknya. Suasana romantis pun menyelimuti adegan tersebut.
Hal kocak terjadi ketika Daus Mini diminta mencium kening sang istri. Pasalnya, Selvia Hana Wijaya justru langsung menundukkan kepalanya dan mencium kening suaminya tersebut.
Baca Juga: Heboh Ariel NOAH dan Pevita Pearce Saling Follow di Instagram
5. Dukung Aksi 812 di Malaysia, Arie Untung Disindir Habis Ernest Prakasa
Aksi 812 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia sukses menarik perhatian masyarakat Tanah Air, tak terkecuali Arie Untung. Bukan tanpa alasan, aksi besar-besaran itu disebut punya banyak kemiripan dengan serangkaian aksi 212 yang digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Arie Untung pun menunjukkan kekaguman terhadap aksi 812 melalui Twitter-nya. Seraya mengunggah beberapa potret aksi tersebut, suami Fenita Arie itu mengungkap, "The power of ukhuwah. Malaysia 812."
Tak terima, Ernest Prakasa langsung menanggapi cuitan Arie Untung tersebut dengan sindiran keras. Ia pun menjelaskan tujuan dari aksi 812 di Kuala Lumpur, Malaysia, yang merupakan sebuah perayaan atas keputusan pemerintah untuk tidak meratifikasi konvensi tentang ras.
