Suara.com - Dora and The Lost City of Gold Sajikan Petualangan Sarat Nostalgia
Jika dulu kamu kerap menonton kartun gadis kecil petualang bernama Dora dan sahabat monyetnya, Boots, maka tidak ada salahnya menonton Dora and The Lost City of Gold.
Film besutan Paramount Pictures ini mulai tayang pada Jumat (9/8/ 2019) dan meramaikan weekend bioskop Indonesia.
Film ini juga jadi tonton yang direkomendasikan untuk anak dan remaja yang gemari genre petualangan.
Jika serial Dora The Explorer di televisi ditampilkan dalam bentuk kartun dengan umurnya berkisar 5 hingga 8 tahun.
Dalam Dora and The Lost City of Gold ditampilkan Dora dalam rupa manusia dan nyata.
Diceritakan Dora (Isabela Moner) sudah menginjak remaja berusia 16 tahun dan baru saja duduk di bangku SMA.
Kehadiran beberapa tokoh khas dalam serial asli besutan Nickelodeon seperti Boots, Swiper, Diego, Peta dan Ransel ungu dalam film seolah mengajak penonton bernostalgia dengan kenangan masa kecilnya.
Baca Juga: 5 Lokasi di Kanada yang Ternyata Jadi Tempat Syuting Film Hollywood

Belum lagi celetukan khas Dora yang mengajak penontonnya untuk melafalkan kata yang sama dengan apa yang ia katakan berhasil membuat penonton terbahak.
Dalam film ini diceritakan Dora yang kecil dan besar di hutan bersama kedua orang tuanya yang seorang profesor sudah sangat mengenal hutan. Lalu Dora oleh orangtuanya dituntut pergi ke kota untuk meneruskan sekolah SMA formal dan bertemu dengan beberapa temannya.
Dora yang merasa asing di kota besar kemudian secara tiba-tiba terseret bersama Diego (Jeff Wahlberg) dan dua temannya dalam sebuah petualangan menemukan harta karun emas terbesar di dunia yang terletak kota tua peninggalan arkeologi dunia, Prapata atau disebut juga kota emas yang hilang.
Secara bersamaan orangtua Dora yang tidak bisa dihubungi, juga sedang berusaha mencari penemuan ini.
Selebihnya, film menceritakan petualangan menegangkan Dora bersama teman-temannya di dalam hutan, hingga bertemu para pencuri bayaran yang mengincar emas Prapata.
Selama film berlangsung, penonton selalu berhasil tergelak dengan humor-humor kecil yang diselipkan dalam film, belum lagi tingkah menggemaskan boots dan beberapa kelucuan tingkah teman-teman Dora.
Film berdurasi 1 jam 40 menit ini juga menampilkan berbagai nyanyian yang terlontar dari mulut Dora, lucu tapi menggemaskan dan akan amudah diingat oleh anak-anak. Berada di tangan Sutradara James Bobin berhasil membuat tampilan Dora dan beberapa tokoh lainnya serupa dengan serial.

Seperti Dora yang tidak lepas dengan ransel ungu, kaos merah muda dan celana pendek orange serta rambut sebahu dengan poni andalannya.
Diego juga lengkap dengan jaket polar pendek dan baju biru. Tak lupa Boots dengan sepatu boots yang diberikan Dora saat kecil, serta Swiper, rubah yang lengkap dengan topeng di kepalanya.
Sayangnya, alur yang diceritakan terlampau cepat dan banyak hal janggal ditemukan dalam film, seperti Dora dan kawan-kawan nampak tidak pernah lapar meski berhari-hari di dalam hutan, tidak pernah sedikitpun merasa kedinginan saat pakaiannya beberapa kali basah. Padahal itu adalah hal normal yang dialami manusia saat berada di dalam hutan.
Animasi dan pengambilan gambarnya terbilang epic dan mengagumkan, belum lagi misteri dan teka teki hutan yang disajikan membuat penonton ikut berpikir. Nilai persahabatan, sikap rendah hati yang dicontohkan Dora dan teman-temannya juga jadi hal yang patut ditiru anak-anak serta remaja masa kini.