Suara.com - Musik video (MV) terbaru girlband asal Korea Selatan, BLACKPINK yang berjudul Lovesick Girls mendapat kritikan pedas dari Serikat Pekerja Kesehatan dan Medis Korea.
Dalam video tersebut, salah satu personel BLACKPINK Jennie tampak megenakan kostum perawat. Mereka pun menganggap bahwa kostum yang dikenakan pelantun Solo itu terlalu seksi.
"Dalam video musik Lovesick Girls grup YG Entertainment BLACKPINK yang dirilis pada tanggal 2 Oktober, salah satu anggota muncul dengan pakaian perawat," demikian bunyi pernyataan dari Serikat Pekerja Kesehatan dan Medis Korea sebagaimana dilansir Soompi pada Selasa (6/10/2020).
"Topi, rok ketat dan pendek, serta sepatu hak tinggi benar-benar berbeda dari pakaian perawat yang sebenarnya. Pakaian dan penggambarannya secara langsung meniru stereotip seksual yang khas bukan sebagai kostum sederhana," sambungnya lagi.
![Jennie BLACKPINK dalam video Lovesick Girls [YouTube/BLACKPINK]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/10/06/31159-jennie-blackpink-dalam-video-lovesick-girls-youtubeblackpink.jpg)
Mereka merasa kostum yang dikenakan Jennie itu membuat profesi perawat direndahkan juga dilecehkan.
"Meskipun perawat adalah petugas kesehatan profesional, satu-satunya alasan bahwa ada lebih banyak wanita dalam profesi ini, mereka telah menjadi sasaran objektifikasi seksual," paparnya.
"Perawat telah berjuang lama untuk mengubah ini, dan pada tahun 2020, ketika diskusi tentang hak-hak wanita lebih aktif dari sebelumnya, YG Entertainment secara seksual mengobjektifkan citra perawat dalam video musik BLACKPINK," imbuhnya.
Sebagai penutup, mereka meminta YG Entertainment segera mengambil tindakan tegas mengenai scene tersebut.
"Karena lagu baru BLACKPINK menduduki peringkat tinggi di tangga lagu secara global, kami meminta YG Entertainment untuk mengambil tindakan yang bertanggung jawab agar sesuai dengan popularitas dan pengaruh mereka," tutupnya.
Baca Juga: Makna dan Lirik Lagu Lovesick Girls BLACKPINK
Menanggapi itu, agensi BLACKPINK, YG Entertainment pun langsung buka suara. Perenyataan itu dikeluarkan sehari setelah protes dari Serikat Pekerja Kesehatan dan Medis Korea dikeluarkan.