Infografis
Suara.com - Advokat Indonesia Pitra Romadoni Nasution membuat laporan ke Polda Metro Jaya atas kasus video syur diduga mirip Gisella Anastasia, yang ramai di media sosial beberapa hari ini.
Tak menyebutkan siapa terlapornya, Pitra mengaku kalau melaporkan lima orang dalam tersebarnya video itu.
"Ini saya rahasikan dulu (terlapor) saya tidak mau mendahului penyidik biarlah penyidik bekerja dulu ya nanti. Saya minta dipanggil orang-orang yang terlibat dalam video tersebut ataupun yang mirip di video itu dipanggil ke Polda Metro Jaya," ungkap Pitra Romadoni di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu (8/11/2020).
"Saat ini ada lima akun (yang dilaporkan) dan kawan-kawannya pengembangan. Dan yang kedua saya minta orang yang diduga-diduga itu agar dipanggil biar lebih jelas lagi apakah itu benar dirinya atau tidak," sambungnya lagi.
Pitra Romadoni mengatakan laporannya sudah diterima oleh petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya. Laporan tersebut tercatat dengan nomor LP/6614/XI/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ.
![Kasus video porno Gisella Anastasia dilaporkan ke polisi [Suara.com/Yuliani]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/08/45942-kasus-video-porno-gisella-anastasia-dilaporkan-ke-polisi-suaracomyuliani.jpg)
Disebutkannya, pihak kepolisian saat ini sudah bekerja untuk menyelidiki kasus ini.
"Jadi kami membuat laporan terkait peredaran video syur diduga mirip salah satu artis Indonesia (Gisella Anastasi)," kata Pitra Romadoni.
"Kepada bapak polisi Polda, Mabes Polri sekarang lagi sedang mencari para pelaku dan penyebar video asusila tersebut. Jadi kami telah resmi melaporkan ada beberapa orang," lanjutnya.
Pitra mengatakan alasannya membuat laporan kepolisian, lantaran adanya keresahan di masyarakat. Ditakutkan, video syur itu juga berdampak kepada anak-anak di Indonesia yang menyaksikan untuk cenderung meniru.
Baca Juga: Hotman Paris Sebut Cewek Mirip Gisel yang Rekam Video Syur Bisa Dipidana
"Yang dikhawatirkan di sini adalah masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak dan pelajar. Karena mereka saat ini sedang menjalani pendidikan secara daring, yang ditakutkan bisa mengakses video syur itu di media sosial," jelasnya.
