Kalau boleh tahu pertama jadi model dibayar berapa?
Show pertama kali saya, saya inget sekali di Semarang dibayar Rp 100 ribu. Itu sebagai model yah. Itu saya inget banget dibayar Rp 100 ribu.
Itu kan sebagai model, kalau di dunia seni peran dibayar berapa?
Film pertama saya tahun 2006 judulnya 'Belahan Jiwa' yang main Dian Sastro, Rachel Maryam, Dina Olivia, Indah Kalalo terus ada Nirina Zubir. Itu garapan mba Ayu sekar, itu honor saya Rp 750 ribu film pertama.
![Yama Carlos [Suara.com/Sumarni]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/05/09/42502-yama-carlos.jpg)
Berarti memang dari bawah banget yah memulai kariernya ?
Iya, saya pribadi bener-bener dikasih Tuhan kesempatan untuk merasakan bukan yang karena followersnya banyak, muka ganteng, putih bersih, digemari disegala umur. Jadi saya benar-benar merasakan merangkak dari bawah banget. Kalau jaman sekarang kan yah nggak semua sih, cuma faktanya followers lo banyak, lo viral yah lo bisa main film.
Pertama kali terjun ke dunia hiburan bagaimana?
Ketika saya banting stir ke dunia peran pun bukan yang bermodal otodidak seperti yang diucapkan banyak orang 'Sudah nanti belajar sambil jalan, otodidak'. Nggak salah sih cuma saya benar-benar memilih untuk masuk di sanggar-sanggar teater, berguru sama mereka. Jadi benar-benar yang belajar bukan mengandalkan otodidak.
Emang dulu cita-cita jadi apa?
Baca Juga: Interview: Amanda Caesa Saat Memulai Karier Dihantam Pandemi
Dari kecil dari kecil saya pengen jadi tentara terus setelah itu sama orangtua nggak boleh, akhirnya kelas 2 SMP saya menggeluti dunia basket, saya masuk club, saya serius di situ. Mulai kelas 2 SMP saya ikut tanding untuk klub sekolah terus akhirnya pada saat itu kasta tertinggi liga basket Indonesia Koba Tama, di klub itu saya sudah sampai di level senior dari senior masuk ke Koba Tama.
Setelah lulus SMA saya bilang ke papa 'Pah ini nggak kuliah dulu yah, saya pengen ingin lebih serius di dunia basket supaya bisa masuk kejenjang profesional'. Karena di sekolah saya sudah punya prestasi basket, di klub juga di level senior sudah punya prestasi dan sering dipercaya untuk terus main di pertandingan.
Saat itu papa ngasih restu nggak?
Setelah lulus SMA saya minta izin, intinya sama papa nggak boleh. 'Silahkan basket tapi lanjut kuliah'. Saya nggak muluk-muluk kenapa, dulu saya pengen jadi tentara terus nggak dibolehin akhirnya jadi atlet nasional. Karena ingin mengharumkan nama Indonesia aja, pengen lihat bendera merah putih berkibar di cabang olaraga yang saya tekunin, itu aja sih.
Di saat anak-anak cita-cita jadi pilot atau apa, gua cuma mau jadi atlet karena ingin mengibarkan bendera merah putih.
Kenapa nggak diterusin jadi atlet?
Karena papa nggak mengizinkan, cuma di sini saya nggak menyalahkan orangtua yah. Itu salah satu proses untuk saya berdiri seperti saat ini. Jadi saya fokus kuliah dan tinggalkan dunia basket.