Menurut Ustazah Dedeh Rosidah atau lebih dikenal Mamah Dedeh, anggapan ibu tiri sosok yang jahat dan menyeramkan memang sudah menjadi mitos dan opini yang berkembang di masyarakat sejak dulu.
Pokoknya, yang jelek-jelek kata Mamah Dedeh, ada di sosok ibu tiri. Mulai dari sikap menyebalkan, suka manipulasi keadaan, pandai berbohong, dan masih banyak lagi. Dia sadar narasi semacam itu sering hadir dalam cerita di sinetron yang akhirnya ditelan mentah-mentah oleh masyarakat.
"Padahal tidak semua ibu tiri galak," kata Mamah Dedeh.
Ada juga anggapan bahwa ibu tiri hanya mencintai suaminya saja. Mamah Dedeh tak menampik ada yang demikian, namun tak bisa dipukul rata.
"Tidak sedikit ibu tiri yang sangat menyayangi anaknya, dirawat melebihi anak kandungnya. Sekali lagi opini masyarakat yang salah jangan dibesar-besarkan," ujarnya.
Mamah Dedeh membeberkan tips utama menjadi ibu tiri yang baik. Pertama, harus sadar sebagai orang asing di keluarga suami. Ibu tiri tak bisa memaksakan untuk diakui sebagai ibu sesungguhnya. Sebab bagaimana pun anak-anak punya sosok ibu kandung yang sudah tiada atau cerai.
"Sebagai perempuan, sebagai ibu, tentu pengin dipanggil mama, dihargai oleh anakya, itu kebahagiaan tersendiri, tapi jangan terlalu berharap yang dikhawatirkan anda jadi kecewa," ujar Mamah Dedeh.
"Anda tidak bisa menggantikan sosok ibu mereka, biarkan dipanggil apa aja deh, tunjukkan kebaikan anda, perhatian anda, lama kelamaan anak tiri anda akan simpati," katanya lagi.
Menjadi ibu tiri yang baik harus juga pandai bersabar dalam merangkul anak-anak. Ibu tiri harus sadar posisinya sendiri, bahwa menikah dengan lelaki yang sudah memiliki anak adalah nikmat.
Baca Juga: Liputan Khusus Artis: Mereka Hadapi Corona di Negeri Orang
"Makanya Anda berpikir sebagai perempuan, siap mental nggak punya suami yang anaknya yang umur sekian. Kalau anda tidak siap jangan menikah dengan laki-laki yang punya anak dong. Tidak ada pernikahan yang tidak mengandung resiko," katanya.
Mamah Dedeh menyarankan untuk bisa menjadi ibu tiri yang bahagia dan menyenangkan adalah dengan tidak berekspektasi tinggi. Sebab, pengaruh lingkungan dan anggapan soal ibu tiri memang tidak main-main.
"Agar jadi ibu tiri yang baik saya kasih saran sadari anda menikah dengan laki-laki yang sudah punya anak, rangkul anak tiri anda dengan sebaik-baiknya. Perlakukan seolah seperti anak kandung dan jangan banyak berharap dipanggil mama oleh anak tiri anda, jangan berekspektasi," katanya.
Terakhir, Mamah Dedeh menyarankan agar tutup telinga dari pendapat orang dan tuluslah mencintai anak tiri selayaknya anak kandung sebagaimana anjuran Alquran dan hadist. Tunjukan bahwa ibu tiri juga bisa mendidik anak dengan baik dengan tidak pernah meninggalkan anak dan selalu ada.
"Anda sebagai ibu tiri harus siap kapanpun di manapun ketika anak tiri membutuhkan sosok seorang ibu," katanya.
Reporter: Rena Pangesti, Evi Ariska, Yuliani
Editor: Yazir Farouk