Suara.com - Tak sedikit orang mengira era 90'an berisi musik. Namun tahukah Anda, ada sisi kelam yang coba dikupas Meita Kasim dalam sebuah novel.
Melalui novel perdananya bertajuk Out Of Order, Meita Kasim membuka tabir yang mungkin jarang orang ketahui. Mantan penyiar radio ini memulainya dengan kacamata seorang perempuan bernama Sigi.
"Anak remaja yang kepingin nge-band dengan musik yang tidak lazim. Tapi terhalang dengan aturan musik yang didominasi oleh laki-laki," kata Meita Kasim dalam peluncuran novelnya di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
![Meita Kasim di acara peluncuran novelnya berjudul Out Of Order di Jakarta, 6 Januari 2022. [Rena Pangesti/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/01/09/34959-meita-kasim-rena-pangestisuaracom.jpg)
Perjuangan Sigi untuk musiknya bukan hanya sekadar terhalang dominasi laki-laki. Tapi ia menemukan fakta ada yang tak beres dalam dunia yang dijalani.
"Kelam dalam arti ada seks bebas, drugs, kekerasan antar pelaku, kadang tawuran antar geng," kata Meita Kasim
Belum lagi mereka yang overdosis karena obat-obatan terlarang, menjadi pemandangan Sigi sehari-hari.
"Itu menyumbangkan kegelapan dari era tersebut," imbuh perempuan yang kini tinggal di Wina, Austria.
![Meita Kasim di acara pelncuran novelnya berjudul Out of Order di Jakarta, 6 Januari 2022. [Rena Pangesti/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/01/09/38918-meita-kasim.jpg)
Selain menggambarkan sisi kelam kehidupan seseorang, Meita Kasim juga menyisipkan bagaimana pergerakan politik di masa itu.
Keadaan ini menjadi jauh berbeda dari masa sekarang. Di mana seseorang bisa lebih berekspresi.
Baca Juga: 5 Hal Paling Dirindukan dari K-Pop Zaman Dulu, Kamu Merasakannya Juga?
"Di masa itu 70-an 80-an 90-an kita dibatasi oleh pemerintah yang otoriter," kata Meita Kasim.