3. Awal Karier

Karier Patra Gumala dimulai dengan menjadi penyiar radio sejak tahun 2006. Ia pernah bekerja sebagai penyiar di Trax FM selama tiga tahun lamanya. Patra kemudian pindah ke Gen FM Jakarta dan terkenal serta menjadi presenter di banyak acara. Hingga sekarang, Patra masih aktif siaran sebagai penyiar di Gen FM.
4. Musisi

Selain penyiar radio, Patra mengejar karier sebagai musisi. Ia merupakan bassis di band Speedkill yang beraliran metal. Patra bergabung pada tahun 2008 saat Speedkill comeback. Bersama tiga rekannya, Danang Prihantoro (vokal), Muhammad Syafii (gitar) dan Zaini Arasyid (drum) Speedkill merilis album berjudul Buas pada tahun 2016.
5. Penulis

Tak puas dengan karier sebagai penyiar dan musisi, Patra memulai debut sebagai penulis pada tahun 2012. Ia menerbitkan buku pertamanya oleh penerbit Plotpoint yang berjudul Seri 123: Tips PDKT & Nembak. Buku tersebut merupakan terbitan dari Seri 123, bersama dua buku lainnya yang ditulis oleh rekan sesama penyiar di Gen FM Jakarta.
6. Karier Sebagai Komika

Patra Gumala awalnya tampil dari panggung satu ke panggung lainnya untuk open mic. Baru pada tahun 2016, ia ikut audisi Stand Up Comedy Indonesia season 7 (SUCI 7). Sejak saat itu namanya menjadi makin dikenal luas. Ia juga sudah beberapa kali dipercaya menjadi presenter untuk program televisi.
7. Tuai Kontroversi
Baca Juga: Puji sekaligus Sindir Megahnya Bandara YIA, Abdur Arsyad: Saya Mendengar Keluhan Warga Tergusur

Patra yang pernah menggelar special show bertajuk "PATRIARKI" untuk menceritakan tentang ajaran patriarki dan tuntutan feminisme di era sekarang ini tengah jadi sorotan. Pasalnya salah satu materi yang ia bawakan viral dan menuai banyak kontroversi. Lantaran ia menyinggung feminis yang merasa tersinggung dengan jokesnya. Hingga menyamakan parkiran perempuan dengan parkiran difabel. Ia juga mempertanyakan mengapa perempuan mau disamakan dengan difabel.