Kanye West pun dibatasi atau ‘restricted’ di Instagram karena melanggar kebijakan aplikasi setelah mengunggah tangkapan layar yang berisi percakapan teks dengan Sean Combs.
Pada tangkapan layar itu, ia mengatakan bahwa ia ingin menjadikan Sean Combs sebagai contoh untuk menunjukkan ke orang Yahudi yang berkata bahwa tidak ada yang bisa mengancam atau mempengaruhi Kanye. American Jewish Committee mengatakan bahwa sikap itu seperti sebuah keserakahan dan kontrol tentang orang Yahudi.
9 Oktober
Melalui akun Twitter, Kanye mengatakan bahwa dia akan melakukan “death con 3 on Jewish people”. Hal ini sepertinya merupakan salah ketik dari kata ‘defcon’.
Kanye mengklaim bahwa ini bukanlah anti-Semitic untuk mengatakan hal tersebut karena orang berkulit hutam adalah orang Yahudi juga. Akunnya pun dikunci oleh Instagram.
10 Oktober
Saat seluruh akunnya dikunci, Kanye West mengunggah dokumenter ke YouTube yang menyajikan cuplikan Kanye menampilkan film porno ke eksekutif Adidas.
11 Oktober
Motherboard Vice menyebarkan cuplikan wawancara Kanye West dengan Carlson. Ia mengatakan istilah Yahudi yang mengacu pada 12 suku Yehuda yang hilang. Orang Yahudi tersebut adalah orang yang dikenal dengan ras kulit hitam yang sebenarnya.
Baca Juga: 5 Brand yang Depak Kanye West Imbas Pernyataan Anti-Semit: Adidas, Vogue, sampai Balenciaga
Keyakinan tersebut juga dikatakan oleh Anti-Defamation League berasal dari gerakan Black Hebrew Isrealite. Kanye West juga keliru mengatakan Planned Parenthood didirikan untuk mengendalikan populasi Yahudi.
12 Oktober
Talk Show The Shop sengaja tidak menayangkan wawancara dengan Kanye West karena Kanye menggunakan platform tersebut untuk memperbanyak ujaran kebencian dan stereotipe yang berbahaya.
15 Oktober
Beredar episode Drink Champs yang telah dihapus. Dalam video tersebut, Kanye West mengklaim bahwa kematian George Floyd adalah karena fentanil, bukan karena Derek Chauvin yang berlutut di lehernya selama 9 menit. Keluarga Floyd pun berencana menuntut West atas pernyataan tersebut.
17 Oktober