Diamuk Usai Hina BL Indonesia Berpendidikan Rendah, Akun Instagram Fadly Sungkara Raib!
Fadly Sungkara awalnya dikritik karena komentarnya yang asal-asalan selama pertandingan perempat final India Open 2023.
Suara.com - Fadly Sungkara panen kritik setelah menjadi komentator pertandingan bulutangkis antara ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon vs Liang Wei Keng/Wang Chang di perempat final India Open 2023, Jumat (20/1/2023).
Selama pertandingan yang berakhir dengan kekalahan Indonesia, Badminton lovers (BL) Indonesia merasa terganggu dengan komentar-komentar Fadly Sungkara. Selain asal-asalan, Fadly juga dinilai terlalu mengglorifikasi Kevin Sanjaya.
Walaupun tampil tidak maksimal, Kevin Sanjaya justru dikomentari sebaliknya oleh Fadly Sungkara. Penyiar radio Trijaya FM itu bahkan tak menyinggung Marcus Gideon sama sekali.
Akibatnya, Fadly Sungkara dikritik 'kureng' alias kurang keren oleh warganet. Fadly rupanya anti kritik dan malah menghina BL Indonesia orang kampung dan berpendidikan rendah.
Baca Juga: Kevin Sanjaya Menangis Peluk Hary Tanoesoedibjo, Komentar Netizen Kocak: Makin Tajir Melintir
"Ingin rasanya menanggapi para netizen, tapi mengingat mereka adalah orang kampung dengan latar belakang pendidikan yang rendah jadi lebih baik saya diamkan saja. Nggak level," tulis Fadly di unggahannya.
Balasan Fadly Sungkara viral di Twitter dan mengundang beragam reaksi dari warganet. Banyak yang menyerang balik Fadly dengan komentar-komentar tak kalah pedas.
"Tanggapan atas kritikannya aja kampungan," tulis akun barangshopee.
"Ngatain orang berpendidikan rendah mencerminkan bahwa dirinya juga orang rendah," komentar akun @rismawy.
"Komentarnya nggak bermutu, ngejilat Kevin mulu. Terus di point kritis heboh sendiri. Giliran dikritik malah menghina netizen. Harusnya kayak Bung Jebret, nggak peduli kalau dikritik. Muka tembok," cibir akun @tiyahsalman.
Baca Juga: Kevin Sanjaya Sukamuljo Resmi Nikahi Valencia Tanoesoedibjo di Paris
Tak lama setelah viral di Twitter, akun Instagram Fadly Sungkara raib. Wah, kenapa ya?
Kontributor : Chusnul Chotimah
