Makan sambil berbicara sebenarnya boleh-boleh saja, bahkan dianjurkan dalam Islam, demikian dilansir dari laman Nu Online. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat sahabat Jabir.
"Diriwayatkan dari sahabat Jabir bin Abdillah bahwa Nabi Muhammad SAW meminta pada keluarganya lauk-pauk, lalu keluarga beliau menjawab: Kami tidak memiliki apa pun kecuali cuka. Nabi pun tetap meminta cuka dan beliau pun makan dengan (campuran) cuka, lalu beliau bersabda: Lauk yang paling baik adalah cuka, lauk yang paling baik adalah cuka," demikian bunyi haditsnya.
Imam Nawawi dalam mensyarahi hadits tersebut mengatakan, "Dalam hadits tersebut tersirat pemahaman tentang kesunahan berbicara atas makanan untuk menggembirakan orang-orang yang makan."
Dengan demikian, berbicara pada saat menyantap makanan tak perlu disoal. Bahkan hal ini amat dianjurkan lantaran jadi salah satu adab dalam makan.
Kendati begitu, pembicaraan saat menyantap makan harus yang baik-baik saja. Misalnya,
bercerita tentang orang-orang salih, pembicaraan yang dapat menyenangkan orang-orang yang makan, dan hal lainnya.
Satu hal yang perlu digarisbawahi, berbicara saat makan baiknya tak dilakukan ketika seseorang lagi mengunyah. Hal ini dijelaskan dalam syarah kitab Ihya’ Ulum ad-Din, yakni kitab Ittihaf as-Sadat al-Muttaqiin.
Bila makan sambil mengunyah dikhawatirkan potongan-potongan makanan yang dikunyah jatuh ke makanan lainnya sehingga bisa mengotori.
"Bercerita tentang kisah orang-orang salih dalam hal (menyikapi) makanan dan hal-hal lainnya supaya orang-orang dapat mengambil teladan atas kisah tersebut, akan tetapi (hendaknya) seseorang tidak berbicara saat ia mengunyah makanan, terkadang jatuh dari (mulutnya) sedikit makanan dan mengotori makanan yang dimakan," demikian petikan dalam kitab tersebut.
Baca Juga: Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid Dikabarkan Menikah Bulan Depan, Ini Kata Sahabat Dekat