Pesan yang diduga dikirim oleh Payne itu tidak hanya ditujukan kepada Henry, tetapi juga kepada ibunya.

Sebelumnya pada Mei lalu, Henry baru saja merilis sebuah novel berjudul “Looking Forward” yang terinspirasi oleh kehidupannya sendiri. Di dalamnya, ia merinci pengalaman aborsi yang traumatis.
"Jika itu tergantung padaku, maka aku tidak akan melakukannya (aborsi)," Henry memberi tahu People tentang kejadian menyakitkan itu.
Henry lalu menambahkan jika tak melakukan aborsi, maka dia akan kehilangan orang yang disayanginya.
"Tetapi juga, jika aku membuat keputusan yang berbeda, maka aku akan kehilangan orang yang kucintai,” terangnya.
Dalam wawancara podcast baru-baru ini minggu ini, Henry sempat membahas penolakan yang didapatkan dari salah satu teman Payne tentang penerbitan bukunya itu.
Menurut Henry, si teman menyuruhnya untuk tidak merilisnya dan mengatakan jika Payne tidak "baik-baik saja."
"Jika sesuatu terjadi padanya, kamu tidak hanya akan menyalahkan dirimu sendiri, tetapi seluruh dunia akan menyalahkanmu," Henry kembali mengingat kata-kata teman itu kepadanya.
Belum jelas apakah pertikaian antara Payne dan mantan tunangannya itu menjadi pemicu kematian eks personel One Direction itu atau bukan.
Baca Juga: Senyuman Terakhir Liam Payne sebelum Tewas Jatuh dari Lantai 3, Tatapan Mata Disorot
Kontributor : Rizka Utami