Pada titik ini lah, character development dari Madina menjadi semakin menarik. Alih-alih bertapa dalam keheningan, Madina memperjuangkan keadilan untuk adiknya.
Madina mempermalukan sepupunya (pelaku kekerasan seksual) di depan istri yang baru dinikahi, anggota-anggota keluarga yang bersulang, dan tamu undangan yang datang untuk bersenang-senang.
Madina tidak memperlakukan adiknya seperti ia memperlakukan dirinya sendiri. Madina memastikan adiknya bisa berlari ke pelukan seorang kakak dan berlindung di sana. Madina bersuara atas apa yang tidak bisa disuarakan oleh adiknya.
Seperti kata pepatah, kita bisa diam ketika orang lain menyakiti kita, namun tidak dengan menyakiti orang yang kita cintai.

Garis cerita dalam film Madina dipaparkan dengan detail sebab jiwanya berada di sana. Respons yang diberikan oleh karakter utama maupun karakter pendukung, dalam menyikapi kekerasan seksual adalah pantulan dari realitas itu sendiri.
Ada yang diam, ada yang menerima, dan ada yang pura-pura tidak mengetahuinya. Ada yang melanjutkan hidup tanpa tahu ke mana harus berlari, dan ada yang menawarkan kehangatan kala tak menemukan rumah pelarian untuk diri sendiri.
Realitas yang lain adalah bahwa kekerasan seksual bisa terjadi kepada siapapun dan dilakukan oleh siapapun. Mengapa disebut realitas? Sebab film ini mengambil kisah nyata dari aktris utama Madina, Madina Akylbekova.
Madina Akylbekova menjelaskan bahwa memerankan karakternya sendiri sebagai seorang penyintas kekerasan seksual, melibatkan emosi-emosi pribadi. Namun emosi-emosi tersebut berhasil ditempatkan dengan tepat, sesuai dengan pesan yang dibawa oleh film ini.
"Ini bukan tentang aku. Ini tentang banyak perempuan, yang bisa kita dukung, yang bisa kita beri keberanian untuk bersuara," terang Madina Akylbekova kepada Suara.com pada Minggu (24/11/2024) lalu.
Baca Juga: Review Film Pengantin Setan, Inikah Rasanya Jadi Istri yang Dicintai Jin?
Pengambilan gambar serta penataan emosi pun tidak bisa dipisahkan dari peran sang sutradara sekaligus sahabat Madina, Aizhan Kassymbekova. Sedari awal, Aizhan menetapkan batas bagi Madina sebagai seorang pemilik kisah dan seorang karakter.