Tindakan ini memicu ketegangan yang lebih besar, dengan sejumlah media melaporkan bahwa Firdaus melakukan hal tersebut sebagai bentuk protes atau pernyataan tidak setuju dengan jalannya persidangan yang sedang berlangsung.
Tindakan ini memicu reaksi keras dari Hotman, yang merasa bahwa Firdaus telah melewati batas dalam hal etika dan profesionalisme di ruang sidang.
Momen ini semakin memperkeruh hubungan keduanya, dengan Hotman lebih sering menyindir Firdaus di berbagai kesempatan setelah insiden tersebut.
Puncak perseteruan terjadi setelah beberapa sindiran Hotman yang menyentuh kehidupan pribadi Firdaus.
Hotman menyebutkan bahwa Firdaus ingin membeli mobil Lamborghini, namun menilai bahwa Firdaus tidak memiliki cukup uang untuk itu, hanya mengandalkan penghasilan yang sangat sedikit.
Perseteruan ini semakin melebar dengan masuknya isu-isu pribadi yang terus dimanfaatkan oleh keduanya untuk menyerang satu sama lain.
Hotman Paris, dengan gaya flamboyannya, terus mengolok-olok Firdaus, sementara Firdaus mencoba untuk menanggapi dengan cara yang lebih diplomatis, meski sindiran tersebut tetap berlanjut.