Mereka bahkan masih merasa harus meminta izin untuk mendapatkan bantuan yang seharusnya memang hak mereka.
Lebih jauh, Melanie juga menyebutkan fenomena masyarakat yang berusaha tampil lebih baik di hadapan keluarga.
Ada yang membawa tas bermerek palsu, ada pula hanya sekadar membawa plastik kresek berisi oleh-oleh seadanya.
Mirisnya, ada juga yang sampai harus meminjam dari pinjaman online (pinjol) hanya untuk bisa membeli susu bagi anak mereka.
Melanie mengungkapkan perasaan marah dan muaknya terhadap ketidakadilan yang terus terjadi di negeri ini.
"Selama korupsi, perampasan hasil rakyat, dan aset dikuasai sepihak, ekonomi akan makin memburuk. Dan yang paling terimbas? Rakyat kecil," ungkapnya dengan tegas.
Di akhir unggahannya, Melanie Subono mengungkapkan bahwa dirinya merasa malu.
"Gue nggak tahu alasan atau tujuan gue nulis ini apa. I just did," ujar aktivis berusia 48 tahun ini.
"Yang pasti, setiap manusia bisa dan harus merasa beruntung, kalau saja mereka mau melihat sekitar mereka," lanjutnya.
Baca Juga: Melanie Subono Naik Pesawat Pribadi tapi Turun Diludahin Pilot: Kalau Punya Rp1 Miliar...
Melanie menutup unggahannya dengan sebuah refleksi, bahwa setiap manusia bisa dan harus merasa beruntung, jika saja mereka mau melihat sekitar mereka.